"WELCOME TO MY BLOG * DZIA UNTAIAN CINTA *"

Rabu, 27 April 2016

MAKALAH KESEHATAN : ASUHAN KEHAMILAN



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan Kehamilan adalah bantuan yang dilakukan oleh bidan kepada ibu hamil yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan sistematis serta melakukan proses yang disebut Managemen Kebidanan. Managemen kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan masalah pasien atau kliennya. Sehingga tujuan mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat dapat tercapai.



Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kehamilan yang sehat adalah merupakan suatu keadaan yang selalu diharapkan pada setiap ibu yang sedang dalam proses mengandung dan kehamilan. Kebutuhan gizi selama hamil memang meningkat dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikkan laju metabolisme (Basal Metabolic Rate). Saat hamil energi yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai proses metabolisme meningkat. Selain itu bertambahnya berat badan ibu hamil dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin perlu penambahan zat-zat gizi sebagai simpanan di dalam tubuh.





BAB II

PEMBAHASAN



A. Definisi Gizi

Gizi berasal dari bahasa arab “Al-Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.



B. Pengaruh Gizi Pada Kehamilan 

Keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi, diantaranya adalah perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat rendah, kelainan kongenital, retardasi mental, dan lain sebagainya. Penelitian yang dilakukan terhadap 216 wanita hamil di sebuah klinik di Boston menujukkan bahwa ibu hamil dengan gizi kurang dan buruk dapat melahirkan bayi dengan kondisi fisik kurang, beberapa bayi lahir meninggal, meninggal setelah beberapa hari lahir, dan sebagian besar lahir dengan cacat bawaan (Pudjiadi, 2005).

Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum hamil atau selama minggu pertama kehamilan memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi yang mengalami kerusakan otak dan sumsum tulang karena pembentukan sistem saraf sangat peka pada 2-5 minggu pertama. Ketika seorang perempuan mengalami kekurangan gizi pada trimester terakhir maka cenderung akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram), hal ini dikarenakan pada masa ini janin akan tumbuh dengan sangat cepat dan terjadi penimbunan jaringan lemak (Arisman, 2004).





C. Kebutuhan Gizi Ibu Selama Hamil

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan berat badan ibu. Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap trimester berbeda, hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu. Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan dizi pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006).

Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu hamil :

1. Energi

Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg, tergantung dari berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan yang namanya kalori. Biasanya ibu hamil kebutuhan akan kalori semakin meningkat. Kalori inilah yang dibutuhkan dalam perkembangan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan yang baru. Ada sekitar 300 kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya.

2. Protein

Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah zat protein. Ada sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu hamil, fungsinya untuk perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar daripada kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging, maupun susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-kacangan. Hal ini disebabkan karena struktur protein hewani lebih mudah dicerna daripada protein nabati.



3. Vitamin A

Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan embrio. Dampak yang terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A adalah bayi akan terlahir prematur yang memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat penting untuk gizi ibu hamil. Vitamin ini bisa diperoleh lewat sayur-sayuran seperti wortel dan juga terdapat pada mentega, kuning telur maupun susu. Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan cacat bawaan.

4. Vitamin B12

Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.



5. Asam Folat

Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu perkembagan embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang terjadi apabila kekurangan asam folat adalah akan mengakibatkan kelahiran prematur sehingga berat badan bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna hijau, jus jeruk dan roti gandum.

6. Vitamin D 

Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan vitamin D banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang hanya sedikit bersentuhan dengan sinar matahari.



7. Zat Besi

Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk memproduksi hemoglobin dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan protein di sel darah merah yang mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan akan mengalami kelelahan dan rentan infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur pada bayi. Zat besi bisa kita dapatkan dari kacang-kacangan, ikan, daging merah ataupun binatang unggas.



8. Yodium

Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknya sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.



9. Kalsium

Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari tulang ibu. 



10. Serat

Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-padian, kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).



F. Masalah yang Timbul Akibat Nutrisi pada Ibu Hamil

1. Pre Eklamsi – Eklamsi

Pre-Eklamsi : gangguan yang muncul pada masa kehamilan, umumnya terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu dengan gejala oedema diseluruh tubuh, hipertensi, sakit kepala yang menetap dan penglihatan kabur. Apabila disertai dengan kejang disebut Eklamsi.



Diit Ibu Hamil dengan Pre-Eklamsi dan Eklamsi :

a. Mengganti protein yang hilang karena proteinuria

b. Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air

c. Menberikan nutrisi secukupnya

d. Jumlah cairan yang dikonsumsi dalam sehari maksimal 1500 ml



2. Diabetes Melitus Gestasional

Diabetes Melitus Gestasional : keadaan intoleransi karbohidrat. Pada perempuan hamil dipicu perubahan metabolisme glukosa



Diit Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus :

a. Mengontrol nutrisi makanan yang dimakan

b. Konsumsi protein 1-1,5 gr/ hari

c. Kalori per hari selama kehamilan cukup 1200-1800n kalori

d. Pola makan 3 kali, dengan 3 kali sellingan dalam sehari

e. 3 T (tepat waktu, tepat jumlah makanan yang dikonsumsi dan tepat jenis bahan makanan)

f. Bahan makanan yang dianjurkan yaitu sumber karbohidrat kompleks, sumber protein rendah lemak, sumber lemak dalam jumlah terbatas



3. Obesitas

Obesitas : suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh berlebih pada ibu hamil, sehingga berat badan pada ibu hamil jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan.



Diit Ibu Hamil dengan Obesitas :

a. Memotong asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik

b. Memperbanyak konsumsi makanan nabati 

c. Memperbanyak konsumsi makanan laut yang bebas lemak

d. Mengurangi asupan makanan yang mengandung gula dan lemak padat



4. Hiperemis Gravidarum

Hiperemis Gravidarum : keadaan yang biasa terjadi pada awal kehamilan sampai trimester II ditandai dengan mual muntah yang belebih dan dapat mengganggu aktivitas.



Diit Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum :

a. Menghindari konsumsi karbohidrat kompleks pada pagi hari

b. Menghindari makanan yang berlemak, berminyak dan berkuah

c. Makan dan minum dalam sehari hendaknya berjarak

d. Pemberian minum sebaiknya jangan bersamaan dengan waktu makan

e. Apabila makan berat susah, optimalkan selingan



5. Konstipasi

Konstipasi : pergerakan feces (kotoran) yang lambat dalam kolon sehingga feces tertahan dalam kolon melebihi waktu atau sukar melakukan defekasi (BAB)

Diit Ibu Hamil dengan Konstipasi :
1. Minum lebih banyak
2. Makan tinggi serat
3. Banyak bergerak
4. Hindari penggunaan perangsang defekasi



6. Anemia

Anemia : keadaan kadar hemoglobin dalam darah dibawah normal, yang disebabkan oleh kurangnya zat besi, asam folat atau vitamin B12.



Diit Ibu Hamil dengan Anemia :

a. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, asam folat dan vitamin B12

b. Konsumsi tablet Fe untuk memenuhi kebutuhan zat besi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tentang dzia untaian cinta