"WELCOME TO MY BLOG * DZIA UNTAIAN CINTA *"

Sabtu, 26 Maret 2016

DIA WANITA BIASA



dia bukan bidadari…

dia hanya wanita biasa…

yang sering salah, lupa dan tanpa sengaja mungkin sering menyakitimu....



Dia bukan seorang peri.

Walau ia terlihat baik-baik saja, walau ia terlihat tegar.

Namun bukan tak ada masalah yang harus ditanggung nya...

Dia hanya berusaha untuk tak membebani mu...

walau kenyataannya dia sendiri harus menanggung pilu..

Ia mudah rapuh bak kapas yang diterbangkan angin...

Namun di depan mu dia berusaha tuk kuat...

dan tak menampakkan kerapuhannya agar kamu tak perlu merasa khawatir...



Begitulah sifatnya wanita..

Yang ketika ditanya ia akan bilang “ aq baik-baik saja..

Tapi dikala sendiri dia hanya bisa menangis...

Namun ketika di depan mu dia akan selalu berusaha tersenyum lagi...



Dia hanya wanita biasa…

Seperti kebanyakan wanita yang pernah kamu temui.

Tak ada sesuatu yang istimewa dari dirinya.



Dia hanya wanita biasa yang ingin selalu membuatmu bahagia...

Walau dia sendiri yang harus menderita..

Ketika dia didekat mu...

Pernahkah kamu bertanya...

Apa dia sudah makan..???

Pernahkah kamu bertanya..

Bagaimana kabar nya..????

Tidak pernah bukan...

Biasanya selalu dia yang bertanya..

Sayang apa kamu sudah makan...???

Sayang mandi dulu biar saya masak untuk sayang makan....



Taukah kah kamu...

Meski dia bertanya selembut sutra..

Meski dia tersenyum seindah purnama..

Bukan berarti dia baik-baik saja...



Mungkin kamu akan bilang...

“Saya bukan malaikat yang harus tau isi hatinya meski dia tidak bilang”..

Kalau itu yang akan kamu katakan sungguh kamu tidak berperasaan...

Dia bagian dari dirimu...

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

(الرجال شقائق النساء )

“Wanita adalah bagian dari pria.”(HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani

mengatakan bahwa hadits ini shahih).



Jadi apa dia masih harus tetap bilang sayang saya lagi sedih...

Sayang saya lagi menderita..

Dia tidak akan bilang begitu karna dia ingin menjaga mu...

Tak bisakah kamu menyentuhnya sedikit saja dengan hatimu...



Dia hanya wanita biasa..

Yang selalu mengalah untuk membuatmu bahagia..

Namun bukan berarti dia tidak bisa marah...

Tetapi bahkan ketika dia marah kamu belum juga mampu memahaminya...

Tidakkah kah kamu mau mengerti sedikit saja dengan hatinya..



Tidak taukah kamu..

Marahnya dia karna sudah tak mampu lagi menahan beban yang ada dipundaknya..

Belum mau mengerti juga kah kamu..

Marahnya dia karna sudah tak mampu lagi menangis dikala dia sendiri...



Dia hanya wanita bisa

Dia bukan bidadari..

Dia bukan peri...

Kamu bahkan bisa saja menemukan seribu kekurangan yang ada pada dirinya....

Ketika itu kamu mungkin berniat untuk mencari yang baru...

Tanpa mau berfikir...

Mungkinkah yang baru bisa sepertinya yang selalu menjaga mu...

Mungkinkah yang baru bisa seperti dia yang selalu berusaha memahami mu meski terkadang ia gagal

dalam hal itu...

Kenapa harus berniat mencari yang baru...

Tak ingatkah kamu kalo Dia itu bagian dari dirimu...

Lengkapi kekurangannya dengan kelebihanmu..

Sayangi dia seperti kamu menyayangi dirimu...

Ketika dia salah nasehati dia dengan kasih sayang mu...

Ketika dia lupa ingatkan dia dengan kelembutanmu..

Ketika dia menyakitimu maafkan dia dengan keikhlasanmu...

Susah kah kamu melakukan hal yang bahkan tak seberapa dengan apa yang telah dia lakukan untuk

mu...

Pagi-pagi buta dia telah bangun untuk menyiapkan semua keperluanmu..

dari pagi sampai sore hari tak ada waktu istirahat baginya...

semata hanya mengurus rumah agar terasa nyaman untuk mu...

dia siapkan makan 3x sehari untuk menjaga kesehatanmu..

dia cucikan bajumu..

dia setrika semua pakaian mu agar kamu terlihat tampan ketika bersama kawan...

masihkah kamu akan bilang dia enak-enakan di rumah sedangkan kamu cari uang untuk makannya..

baik sekarang saya hanya ingin bertanya..

jika kamu harus bangun subuh-subuh bahkan disaat ayampun masih terlelap sanggup kah kamu...????

jika kamu disuruh urus rumah dari ruangan sampai sudut kanan sudut kiri sanggupkah kamu..

jika kamu di suruh masak pagi- siang- sore bisakah kamu..????

jika kamu disuruh nyuci hingga berjam-jam sampai tangan mu terkelupas maukah kamu..???

sehari saja kamu gantikan peran dia sebagai wanita apa kamu mampu, apa kamu bisa, apa kamu

mau...??????

agar kamu tau bagaimana rasanya menjadi dia yang sedikit saja melakukan kesalahan maka akan

kena dampaknya oleh mu...

agar kamu tau bagaimana lelahnya dia dalam mengurus mu agar kamu bisa bahagia setiap hari...

kamu tak akan bisa megantikan dia dalam pekerjaan nya itu,,,

iya memang kamu yang cari uang untuk beli beras. Kamu yang cari uang untuk beli ikan, kamu yang

cari uang untuk beli semua perlengkapan..

bukan kah itu memang kewajiban mu..

bukankah itu menjadi tanggung jawab mu...

ketika ada yang bilang begitu mungkin sebagian dari kamu akan menjawab..

bukankah pekerjaan rumah dan mengurus dirimu memang pekerjaan dia sebagai wanita...

sungguh sangat lucu jika ada yang bicara begitu..

disini saya akan beri sedikit pemahaman kepadamu...

pemahaman dari 5 mazhab yang tentang bagaimana yang sesungguhnya kewajibab dia sebagai

wanita.

Yang pertama dalam Mazhab al-Hanafi

mengatakan : Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya

 seorang istri berkata,”Saya tidak mau masak dan membuat roti”, maka istri itu tidak boleh dipaksa

 untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan 

pembantu untuk memasak makanan.


Yang kedua Mazhab Maliki 

Di dalam kitab Asy-syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, ada disebutkan : wajib atas suami berkhidmat 

(melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan 

untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib 

berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.


Yang ketiga Mazhab As-Syafi’i 


Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq

Asy-Syirazi rahimahullah, ada disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, 

memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah 

kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk 

kewajiban.


Yang keempat Mazhab Hanabilah


Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan 

makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di 

sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan 

seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum 

kuda atau memanen tanamannya.


Yang kelima Mazhab Az-Zhahiri


Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para

ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat 

roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.

Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan 

minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan

 pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur.


Jadi sudah mengrti kah kamu..???

Sudah fahamkah kamu...?????

Masihkah kamu tak mau memahami dia..??

Masihkah kamu tidah ingin mengerti dia...???

Disaat sebagian dari kewajiban mu menjadi tanggung jawabnya,,,

Dia tak pernah mengeluh..

Namun dia melalukan semua itu dengan ikhlas semata-mata untuk membahagiakan mu..

Ingatlah dia hanya wanita biasa..

Dia bukan bidadari..

Dia bukan peri..

Bisa bisa selalu tampil indah..

Yang begitu sempurna tanpa kekurangan...

Dia hanya wanita biasa yang akan selalu berusaha membuatmu bahagia...

Meski pun terkadang dia gagal dalam hal itu..

Maka mengerti lah dia..

Pahamilah dia..

Sayangi dia...

Jika kamu melihat dia tersenyum jangan kamu fikir dia baik-baik saja...

Meski dia tak pernah mengadu bukan berarti dia tak punya msalah apapun..

Karna itu telitilah dalam memahaminya.

Karna dia bagian dari dirimu..

Dia tercipta dari tulang rusuk mu..

Jika dia sedih kamu juga akan ikut sedih..

Jika dia sakit kamu pasti bisa merasakannya..

Maka jadikan dirimu menjadi yang terbaik untuknya.

MAKALAH KEBIDANAN



KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang model-model asuhan kebidanan

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



BAB I

PENDAHULUAN



Model dalam teori kebidanan indonesia mengadopsi dari beberapa model negara dengan berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari teori & model yang bersumber dari masyarakat. Model asuhan kebidanan didasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan episode yang normal dalam siklus kehidupan wanita.

Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling percaya dalam pelaksanaan askeb. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian & kejadian seksio sesaria pada persalinan.

Pelayanan kebidanan Indonesia dimulai sejak tahun 1807 pada pemerintahan Hindia-Belanda (zaman Gubernur Jendral Hendrik William) dantenaga persalinannya adalah dukun. Seiringdengan berjalannya waktu dibuka pendidikankedokteran dan bidan serta kursus kebidanansehingga pelayanan kebidanan lebih bertambahseperti KB dan sebagainya. Namun, masihterdapat dukun beranak didesa-desa.




BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian

Konsep adalah penopang sebuah teori yang dapat diuji melalui observasi atau penelitian.

Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu. Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepadanibu dalam masa prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum, bayi dan baru lahir. Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.

Model Asuhan Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.



B. Konseptual Model Asuhan Kebidanan

Dalam memberikan akan suatu gambaran tentang pelayanan dalam praktek kebidanan dan memberi jawaban - jawaban atas pertanyaan, apa yang merupakan praktek kebidanan.

Model dalam Kebidanan terdiri atas 4 elemen :

a. Orang (wanita, ibu, pasangan, dan orang lain)

b. Kesehatan

c. Lingkungan

d. Kebidanan



C. Kegunaan Model Asuhan Kebidanan

1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (kongkrit maupun abstrak) dengan mengartikan persamaannya seperti struktur, gambar, diagram, dan rumus. Model tidak seperti teori, tidak memfokuskan pada hubungan antara dua fenomena tapi lebih mengarah pada struktur dan fungsi. Sebuah model pada dasarnya anologi atau gambar simbolik sebuah ide.

2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial.

3. Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga banyak digunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktek.

Model kebidanan dapat digunakan untuk :

1. Menyatukan data secara lengkap

a. Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pemimpin.

b. Dalam pendidikan untuk mengorganisasi program belajar.

c. Untuk komunikasi bidan dengan klien

2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan untuk :

a. Mengembangkan profesi.

b. Mendidik siswi bidan.

c. Komunikasi dengan klien dan pimpinan.



D. Komponen dan Macam Model Asuhan Kebidanan

Model Asuhan kebidanan dibagi menjadi 5 komponen, yaitu :

1. Memonitor kesejahteraan ibu

2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling

3. Intervensi teknologi semininal mungkin

4. Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric

5. Lakukan rujukan

Beberapa macam Model Asuhan Kebidanan

1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek Kebidanan

Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu :

a. Ibu dalam keluarga

b. Konsep kebutuhan

c. Partnership

d. Faktor Kedokteran dan keterbukaan

2. Model Medical

Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini.

3. Model sehat untuk semua (Heaith For All-HFA).

Model ini dicetuskan oleh WHO dalam Deklarasi Alma Atta tahun 1978. Fokus pelayanan ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana komunikasi dari bidan-bidan negara lain.

4. Model Asuhan Home Based.

Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsur therapeutic yang terdiri dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan dibentuk untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas. Tanggungjawab dan kejujuran merupakan hal yang harus dibangun dalam hubungan antara bidan dank lien. Proses persalinan dirumah (Home Birth) sejak lama telah menggunakan konsep "early discharge" sebagai bagian dari Home Based Midfwifery Care.

5. Model sistem maternitas di komunitas yang ideal University of Southeer Queensland :

a. Model kurikulum konseptual patnership dalam praktek kebidanan berdasarkan pada model pelayanan kesehatan dasar.

b. Patnership kebidanan adalah sebuah flllosofi prospektif dan suatu model kepedulian ( model of care ) sebagai model flllosofi prospektif berpendapat bahwa wanita dan bidan dapat berbagi pengalaman dalam proses persalinan.

c. Persalinan merupakan proses yang sangat normal

d. Sebuah hubungan patnership menggambarkan dua orang yang bekerjasama dan saling menguntungkan

e. Bidan bekerja keras bahwa bidan tidak memaksakan suatu tindakan melainkan membantu wanita untuk mengambil keputusan sendiri



E. Toeri Model Asuhan Kebidanan

Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena yang penting dalam sebuah disiplin teori yg termasuk dalam teori model kebidanan adalah :

1. Ruper, Logan dan Tierney Activity of living Model

Model yang dipengaruhi oleh Virginia Henderson Model. Terdiri dari 4 elemen :

a. Rentang kehidupan

b. Aktivitas Kehidupan

c. Ketergantungan atau kebebasan individu

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas individu

2. Rosemary Methven

Merupakan aplikasi dari Oream dan Hendeson, model terhadap asuhan kebidanan, dimana dalam sistem perawatan ada 5 metode pemberian bantuan yaitu :

a. Mengerjakan untuk klien

b. Membimbing klien

c. Mendukung klien (secara fisik dan psikologis)

d. Menyedian lingkungan yang mendukung kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa akan datang

e. Mengajarkan klien

3. Roy Adaption Model

Pencetusnya adalah suster Callista Roy (1960), sebagai dasarnya makhluk biopsikososial yang berhubungan dengan lingkungan.



F. Teori-teori yang Mempengaruhi Model Asuhan Kebidanan

1. Teori Reva Rubin

Menurut Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan- harapan, antara lain :

a. Kesejahteraan ibu dan bayinya

b. Penerimaan dari masyarakat

c. Penetuan identitas diri

d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima

2. Teori Jeal Ball

Ball mengemukakan teori kursi goyang yang di bentuk 3 elemen :

a. Pelayanan maternitas

b. Pandagan masyarakat terhadap keluarga

c. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian wanita





BAB III

PENUTUP



A. Kesimpulan

Model Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Konseptual model kebidananyaitu:

a. Orang

b. Kesehatan

c. Lingkungan

d. Kebidanan



B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.






DAFTAR PUSTAKA



AA. Gde Muninjay, (1997), Manajemen Kesehatan, EGC Kedokteran, Jakarta

Burbst, A.August, dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000), Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta

Deokes RI, (2003), Konsep Asuhan Kebidanan, Tridasi Printer, Jakarta

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen Kebidanan Metode SOAP, Jakarta.

Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa Depan, Jakarta

Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery, Third Edition, UK : Jones & Barlett Publishers Internasional.

Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Dian Dian Rakyat, Jakarta



https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4964439957044134867#editor/target=post;postID=6766946455619076996



MAKALAH MANAJEMEN GLOBAL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang


Globalisasi memberikan peluang sekaligus masalah kepada semua orang, tergantung dari antisipasi yang disiapkan dan dilaksanakan. Dalam dunia usaha dapat dikatakan memberi peluang atau positif dalam arti;

a. Peluang untuk meningkatkan penempatan jasa tenaga kerja lintas negara,

b. Memberi peluang kesempatan kerja bagi SDM maupun peluang bisnis bila SDM maupun dunia usaha bisnis tersebut benar-benar mampu memanfaatkan sekecil apapun peluang yang terbuka.

Dengan demikian arus barang atau jasa bebas tanpa hambatan antar negara, bahkan sumber daya ekonomi seperti modal, tenaga kerja dan teknologi akan mengalir pesat di berbagai wilayah ekonomi.

Globalisasi memberikan masalah atau berdampak negatif pada dunia usaha dalam arti persaingan yang sangat ketat dan tajam serta suasana yang sangat mudah meledak, apabila SDM dan dunia usaha bisnis tidak siap atau tidak memiliki nilai jual untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Dengan munculnya globalisasi tenaga kerja, perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.

Dampak global yang sudah terjadi misalnya pada tahun 2009 Cina mampu menggeser Amerika Serikat sebagai negara pengekspor ke posisi ke-2. Hal tersebut tentunya tak semata-mata Cina raih karena keajaiban, namun dengan menerapkan pola manajemen yang disiplin dan kerja keras. Negara yang memiliki sumber daya manusia terbanyak di dunia ini juga mulai menduduki peringkat pertama di Asia sebagai negara produsen dengan menggeser kedudukan Jepang.

Seiring semakin nyata adanya globalisasi, praktek-praktek manajemen pun tentunya harus semakin menjurus ke arah yang dapat menanggulangi tantangan-tantangan global. Manejemen global tak semata bagaimana mengetahui isu-isu manajemen internasional tetapi bagaimana mengaplikasinkan manajemen yang bermutu global di dalam sebuah organisasi atau perusahaan hingga mampu bersaing secara global.

Pola pikir global manajerial harus mewadahi setiap level yang ada di perusahaan, kompleksitas dan ketidakpastian selayaknya menjadi tantangan manajerial untuk terus berkembang. Fenomena global yang berslogan “dunia tanpa batas” ini memicu organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan pola-pola yang inovatif dalam setiap aktivitasnya. Manajemen global yang akan dibahas dalam bab selanjutnya memberikan gambaran mengenai dinamika yang terjadi dalam era gobalisasi.





BAB II

PEMBAHASAN



2.1. Konsep Dasar Manajemen


Secara sistematik manajemen mempunyai beberapa arti, tergantung dari konteks dan makudnya. Tidak ada definisi yang standar dari manajemen yang bisa diterima secara universal. Akan tetapi, meskipun kata manajemen mempunyai arti kegunaan yang beraneka ragam, tidaklah menghilangkan kebutuhan akan arti kata yang tepat dan benar. Kata manajemen yang kita pakai sehari-hari dan hidup berorganisasi adalah merupakan terjemahan baku dari management dalam bahasa Inggris. Management berasal dari kata kerja to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan dan memimpin. Para ahli dibidang ilmu manajemen telah menemukan akar katanya berasal dari bahasa latin yaitu “mano” berarti tangan, menjadi “manus” artinya bekerja berkali-kali dengan mempergunakan tangan, ditambah imbuhan “agere” yang artinya melakukan sesuatu sehingga menjadi “managiare” yang berarti melakukan ssuatu berkali-kali dengan menggunakan tangan-tangan. Dengan kata lain untuk mendapatkan sesuatu, dikerjakan dengan dan melalui kegiatan orang lain. Maksudnya dalam mengerjakan sesuatu, pimpinan dari suatu organisasi tidak hanya bekerja sendirian, akan tetapi dibantu melalui kegiatan orang lain/bawahan yang merupakan perpanjangan tangan dalam menyelesaikan pekerjaan sampai berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen bukan saja digunakan dalam bidang organisasi pemerintah, swasta, lembaga-lembaga kemasyarakatan, bahkan dalam organisasi keagamaan sekalipun, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan misinya.



2.2 Pengertian Manajemen Global

Globalisasi Manajemen adalah fakta kehidupan. Globalisasi mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai dunia di luar batas nasional dengan kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi global. Demikian J.A.F. Stoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti : tak ada luar negeri lagi. Dunia sekarang telah berubah menjadi “Desa yang besar (big village) dan tanpa batas (bordeless)”. Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi di dunia internasional. Baik yang menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya, perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara. Oleh karena itu para usahawan ataupun negarawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan professional yang handal, dan tangguh serta mandiri, agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam dunia persaingan bebas. Transformasi arus uang/modal, teknologi, tenaga ahli, barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi antar negara sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan jalur informasi digital bebas hambatan (the digital information superhighway - disk). Semua kegiatan itu hanya akan berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan system yang bernuansa internasional. Keahlian di bidang manajemen internasional merupakan onditio sine quanon dalam era globalisasi.

Manajemen internasional merupakan kinerja daripada aktivitas-aktivitas manajemen yang melewati batas-batas nasional. Dengan tandas Samuel C. Certo memberikan definisi manajemen inetrnasional adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah nasional (Interational Management is management activities that cross national borders. Fourth Edition : 571). Lebih jelas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan, bahwa studi manajemen internasional memfokuskan pada operasi perusahaan internasional di negara-negara tuan rumah (host country) dengan mempertimbangkan masalah-masalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang, barang, jasa, dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi kondisi yang melibatkan hal-hal di luar batas wilayah nasional (The study of international management focuses on the operation of internasional firms in host countries. It is concerned with the ultimate aim being to manage better in situations that involve crossing national boundaries, 1993).

Dari definisi yang diberikan oleh kedua ahli manajemen tersebut berarti untuk dapat berkiprah di dunia internasional seorang manajer harus mempunyai cakrawala global atau internasional, sekalipun ia berada pada pijakan likal. Ciri-ciri budaya nasional akan tetap menjadi bingkai pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak kan urung akan dan harus menanggung akibat dampak hubungan manajemen atau pemerintahan internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi.

Peter F. Drucker (1982) menyatakan bahwa : “Pada semua lembaga itu, manajemen merupakan alat yang aktif dan efektif, tanpa lembaga tidak akan ada manajemen, ekonomi maupun kerjasama. Tetapi alat itu tidak pernah ditentukan oleh apa yang mereka kerjakan, juga bahkan oleh bagaimana mereka mengerjakannya, alat ditentukan oleh sumbanganya. Dan manajemenlah yang memungkinkan lembaga untuk menyumbang. Manajemen adalah tugas, juga merupakan suatu disiplin.” Setiap karya manajemen adalah karya seorang manajer. Yang mengelola adalah orang, bukan kekuatan atau fakta. Pandangan, pengabdian dan integritas para manajer menentukan apakah ada manajemen ataukah yang ada hanyalah suatu salah urus/mismanagement. Persepsi kebenaran berfikir itu, telah diakui dan berlaku secara universal pada semua organisasi di dunia internasional.

Manajemen global adalah segenap aktivitas manusia dalam organisasi dengan menggunakan bantuan sumber-sumbr daya dan fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Demikian pula orng yang memegang pimpinan sering disebut manager atau pimpinan, pemimpin, Pembina, kepala, ketua, direktur, administrator/administrator, eksekutif, pengurus, pengelola, manajer, menejer. Manajer itu adalah orang yang aktif dan bertanggung jawab dalam melakukan tugas-tugas manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer berfungsi dan berperan mengatur dan mengalokasikan sumber-sumber daya tersebut seoptimal mungkin secara efektif dan efisien sehingga mencapai produktivitas dan kepuasan bagi semua orang yang bekerjasama dengannya.

Dalam hal ini Drucker (1984) berpendapat, bahwa dalam cara pelaksanaan manajemen global pada organisasi sangat dipengaruhi oleh cirri-ciri nasional, tradisional, sejarah nasional dan kadang-kadang juga ditentukan oleh hal-hal itu. Dengan demikian dalam prakteknya, patriotisme dan budaya bangsa serta lingkungan turut mempengaruhinya tak dapat diabaikan agar manajemen global dapat dipakai/diterapkan dan berjalan secara efektif.

Bagaimana budaya ini bisa mempengaruhi praktek-praktek manajemen, terutama wilayah ASEAN yang kental dengan budaya ketimurannya. Hal ini diungkapkan oleh Joseph M. Putti (1991), bahwa “The cultural roots in these countries (ASEAN) are stronges and influences various of life, including the practice of management”. Indonesia termasuk salah satu Negara ASEAN, tidak hanya cukup bangga bergabung dengan mereka, tetapi harus memacu diri bagi kemajuan dalam olah manajemen secara professional dengan tanpa mengabaikan cirri budaya kekhasan Indonesia yang positif, bahkan budaya-budaya impor harus di filter sehingga tidak berpengaruh negatif. Oleh Putti dinyatakan dengan tegas bahwa mengapa terjadi sukses di Negara-negara industri baru seperti : Hongkong, Korea, Singapore dan Taiwan sehingga menarik perhatian dunia, karena : “A single most important factor which can be identified as the main reason for their success is the style of management”. Di Negara-negara maju manajemen dihargai tinggi secara khusus dan professional. Dari budaya itu mempengaruhi gaya (style) manajemen yang membawa keberhasilan dalam pelaksanaan praktek manajemen.

Hal ini diyakini oleh Hofstede (1997), bahwa nilai budaya dan praktek manajemen harus konsisten satu sama lain, dari praktek yang berhasil disuatu budaya mungkin tidak akan dapat berjalan dengan baik ditmpat lain. Apabila Indonesia ingin diakui dan dihargai sebagai Negara yang mandiri dan berdaulat diantara bangsa-bangsa yang ada di dunia, maka Indonesia harus dapat mengembangkan falsafah-falsafah manajemen sendiri yang khas berdasarkan etika dan moral yang mengakar pada nilai-nilai budaya bangsa dngan tetap memperhatikan aspek-aspek universal manajemen yang telah berlaku di dunia internasional.


2.3 Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaanya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickles, McHugh and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu :

1. Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan dating dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisas bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.

2. Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa nekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

3. Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

4. Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
2.4 Evolusi dalam Bisnis Global

“Organisasi globalisasi harus baik atau bisa mati” telah dijelaskan dalam ekonomi sejak abad 21. Beberapa tahun yang lalu, banyak U.S korporasi multinasional yang beroperasi di Kanada atau barangkali Mexico, tetapi bukan di banyak negara-negara lain. Perusahaan Amerika beroperasi di Kanada dan Mexico, tetapi banyak sekarang mempunyai perusahaan di Hongkong, Singapura, Jepang, Perancis, Jerman dan Bagian Tenggara Asia, untuk menyebut hanya sedikit. Semakin banyak U.S korporasi global lakukan bisnis di negara-negara timur terdahulu. Vietnam, negara Amerika Serikat memulai sejak 25 tahun yang lalu. Kini dipandang sebagai suatu pasar yang berpotensi. globalisasi pasar telah menciptakan tantangan sumber daya manusia khusus yang akan memikul/ bertahan baik ke dalam abad ini.

Secara normal, perusahaan meningkatkan langsung potensi yang sedang global di suatu periode. Kebanyakan perusahaan pada awalnya menjadi global tanpa membuat cabang di negara-negara asing, dengan pengeksporan, perijinan, atau monopoli. Pengeksporan memerlukan penjualan luar negeri, yang manapun secara langsung atau secara tidak langsung, dengan menahan distributor dan agen asing. Ini merupakan suatu cara yang banyak bila bisnis kecil ingin memasuki pasar yang global.

Perijinan adalah suatu pengaturan dimana suatu organisasi mewariskan suatu perusahaan asing,berhak untuk kekayaan intelektual seperti hak paten, hak cipta, proses pabrikasi, atau nama dagang untuk suatu periode waktu spesifik. Franchising adalah suatu pilihan di mana perusahaan induk mewariskan perusahaan lain,hak untuk menentukan cara berdagang. Monopoli harus mengikuti pedoman operasional lebih keras dibanding pengiriman dibanding pemegang lisensi. Perijinan pada umumnya terbatas pada pabrikan, franchising adalah populer dengan perusahaan jasa, seperti rumah makan dan hotel.

Franchising dilakukan dengan cepat,bahkan Negeri China bermunculan suatu kelas menengah, yang dipimpin oleh suatu bertumbuh populasi yang dididik professional, sedang menyiapkan jalan bagi pengembangan monopoli.

Walaupun mengekspor, perijinan, dan franchising adalah awal baik dari pilihan, dalam rangka mengambil keuntungan yang penuh dari peluang global, perusahaan harus membuat suatu investasi jangka panjang di negara lain. Perusahaan dapat bertukar-tukar derajat tingkat mereka tentang keterlibatan global. Suatu korporasi perusahaan multinasional ( MNC) adalah suatu perusahaan yang didasarkan satu negeri ( orangtua atau negeri rumah) dan menghasilkan barang-barang atau menyediakan jasa di satu negara-negara asing (negara penyelenggara). Suatu korporasi perusahaan multinasional mengarahkan pabrikasi dan memasarkan operasi di beberapa negara-negara; operasi ini dikoordinir oleh suatu perusahaan induk, pada umumnya didasarkan negeri rumah perusahaan.

Motor umum dan arungan sudah meningkatkan di luar menjadi korporasi multinasional menjadi suatu korporasi global (GC); suatu organisasi yang mempunyai unit [perseroan/perusahaan] di sejumlah negara-negara yang terintegrasi untuk beroperasi seperti satu dunia organisasi lebar/luas. Korporasi yang global beroperasi seolah-olah keseluruhan dunia adalah satu kesatuan. Dunia global dengan komponen yang mungkin adalah dibuat dan/atau dirancang negara-negara berbeda.

Harapan adalah bahwa ketika dunia menjadi lebih serentak terbuka, globalisasi korporasi akan menjadi hal yang biasa. Beberapa tahun yang lalu procter & spekulasi masih hanya pada suatu bisnis U.S. menginvestasikan dengan berat di dalam merek makanan. sekarang ini merupakan suatu korporasi yang global dengan operasi di 140 negara-negara dan variasi kategori produk luar biasa. Para pemimpin [perseroan/perusahaan] 30 nya adalah suatu kelompok berbeda yang mewakili kultur banyak orang dan latar belakang.

Pentingnya manajemen sumber daya manusia di (dalam) lingkungan yang global digambarkan oleh fakta perusahaan internasional yang pertama HR ujian sertifikasi akan diatur di SHRM konferensi forum global di (dalam) 2004. Enam area sumber daya manusia internasional manajemen telah dikenali untuk pengujian itu. Ini adalah: strategis manajemen internasional HR, pengembangan karyawan dan efektivitas organisatoris, susunan kepegawaian global, manajemen tugas internasional, ganti-rugi global dan manfaat, dan peraturan dan hubungan dengan pegawai internasional.
2.5 Dasar Fundamental Manajemen Global

Semua negara di dunia telah menyadari akan arti pentingnya kerjasama internasional untuk mengatasi masalah-masalah nasional yang tidak dapat dipecahkan sendiri, tapi perlu bantuan negara lain yang mempunyai kemampuan lebih sehingga dapat menolongnya dari kesulitan. Jalinan hubungan kerjasama (net working) ini diwujudkan dalam bentuk organisasi antar negara-negara di dunia internasional yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation organization). Selama lebih dari empat puluh tahun, yaitu sejak didirikan hingga pada peretengahan decade sembilan puluhan, masyarakat dunia melihat PBB lebih berperan di bidang politik, sebagai upaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia, dan yang lebih penting lagi mencegah meletusnya Perang Dunia III. Terjadinya pergeseran peran PBB dari yang bersifat normative menjadi bersifat operasional dipengaruhi oleh semakin kompleksnya permasalahan internasional sebagai akibat terjadinya proses globalisasi, tidak hanya di bidang politik dan pertahanan, tetapi juga dalam bidang lain, terutama bidang ekonomi. Beberapa contoh dampak globalisasi adalah:

a) Makin banyak negara yang mengelola perekonomiannya berdasarkan mekanisme pasar.

b) Terjadinya proses deregulasi dan debirokratisasi (berkurangnya keterlibatan langsung birokrasi dalam pengelolaan perekonomian bangsa sebagai institusi pengelola perekonomian).

c) Timbulnya fungsionalisasi pengelolaan perekonomian yang spesialistik, seperti robotisasi dalam produksi penggunaan multimedia dalam kegiatan promosi komputerisasi pengolahan data, dan otomatisasi dalam kegiatan perkantoran.

d) Makin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup seiring kegiatan pembangunan.

e) Hasrat menghindari melebarnya jurang kesenjangan antara negara industry maju dan negara sedang membangun.

Point (e) mendapatkan perhatian khusus dari berbagai kalangan karena jika jurang kesenjangan terus melebar, dampak negatifnya akan dirasakan seluruh umat manusia. Oleh karena itu, tantangan utama yang harus dihadapi bersama, antara lain membuat badan-badan khusus PBB di bidang ekonomi dan perdagangan semakin berfungsi dengan efektif. Artinya, organisasi internasional tersebut dapat menghilangkan atau mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Untuk menghadapi tantangan utama tersebut diperlukan kemitraan global.



Adanya pembentukan satu badan khusus Perserikatan Bangsa_Bangsa yang dikenal dengan Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc). Ecosoc bertujuan menciptakan kerja sama dan memecahkan masalah internasional di bidang ekonomi, social, budaya, dan kemanusiaan, serta meningkatkan pengakuan dan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi semua orang tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama.



Selain itu banyak lagi bentukan wujud kerjasama yang lainnya diantaranya Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization (WTO) sebagai perluasan dari Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan/General Agreement on Tariff and Trade (GATT) dalam bidang bisnis ekonomi. Semua Negara yang telah menyetujui adanya organisasi tersebut dengan aturan permainanya, mereka telah terikat untuk melaksanakan dan menerima sanksi apabila terjadi penyimpangan dari aturan yang telah disepakati bersama. Demikian halnya usaha-usaha kerjasama ekonomi termasuk transaksi-transaksi yang melewati batas wilayah negara termasuk barang, jasa, teknologi, modal, sumber daya alam dan manusia, serta manajerial skills harus mengikuti aturan yang berlaku.



Beberapa contoh bentuk interaksi perusahaan antar negara, misalnya:

1. Ekspor/Impor barang dan jasa

Perusahaan yang melakukan ekspor adalah perusahaan yang menjual produk yang dihasilkannya ke negara luar, sedangkan perusahaan yang melakukan impor adalah perusahaan yang membeli produk dari negara lain. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat.



Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia:

Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.

Produk ekspor Indonesia

1. Hasil Pertanian

Contoh: karet, kopi, kelapa sawit, cengkeh, the, lada, kina, tembakau, dan cokelat.


2. Hasil Hutan

Contoh: kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.

3. Hasil perikanan

Contoh: ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng

4. Hasil pertambangan

Contoh: timah, aluminium, batu bara, tembaga,dan emas.

5. Hasil industry

Contoh: semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.

6. Jasa

Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke Malaysia dan negara-negara timur tengah.

Produk Impor Indonesia

Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.

Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. produk impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.

Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.

Manfaat kegiatan ekspor dan impor:

Ø Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ø Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa.

Ø Meningkatkan perekonomian rakyat.

Ø Mendorong berkembangnya kegiatan industri.



2. Persetujuan lisensi untuk memproduksi di negara-negara lain

Lisensi adalah bentuk kegiatan dari sebuah perusahaan yang memperluas jaringan operasinya secara internasional dengan jalan menjual hak penggunaan dari produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang melakukan kegiatan lisensi memberikan lisensi atau hak penggunaan produk kepada perusahaan di negara lain untuk menggunakan produk yang dihasilkannya.

Sebagai contoh dari pemberian lisensi ini adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan pembuat perangkat lunak Microsoft yang dimiliki oleh Bill Gates. Berbagai lisensi diberikan perusahaan Microsoft kepada perusahaan rekanannya di seluruh dunia untuk penggunaan produk-produk mereka seperti Microsoft Windows, Microsoft Office, Microsoft Visual FoxPro, dan lain sebagainya.



3. Kontrak kerjasama/kemitraan manajemen dalam dan luar negeri

Saat tertentu perusahaan memutuskan untuk memperluas bisnisnya secara global, tetapi tidak ingin tanggung jawab keuangan yang besar untuk mengerjakannya, sehingga perusahaan tersebut melakukan kontrak kerja sama dengan pemilik bisnis di luar negeri, yang membayar jasa supaya diberikan hak untuk menyelenggarakan bisnis di negaranya. Dua jenis kontrak kerja sama tersebut adalah lisensi dan waralaba (frenchise).

Franchise atau waralaba adalah sekumpulan jaringan kerja perusahaan yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana franchisor memberikan seluruh bisninya kepada orang atau perusahaan lain, sebagai franchisee. Sebagai harga awal franchise terdiri dari fee dan royalty, franchisor menyediakan pelatihan, membantu pemasaran, dan periklanan, serta memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan bisnis di lokasi tertentu. Kegiatan franchise adalah cara cepat memasuki pasar luar negeri. Pihak franchisor menerima fee (imbalan) dan royalty yang diberikan franchisee, maka usaha franchise bisa menjadi strategi yang bagus saat penjualan perusahaan dalam negeri melemah. Walaupun demikian, franchisor menghadapi kehilangan kendali saat mereka menjual bisnisnya ke franchisee yang jaraknya ribuan mil jauhnya.



4. Kerjasama patungan (Joint Venture)

Perusahaan multinasional yang melakukan Joint Venture adalah perusahaan yang melakukan kerja sama strategis atau strategic alliance dengan perusahaan lain di negara lain dalam menjalankan suatu bisnis di negaranya ataupun di negara dimana perusahaan rekanannya beroperasi. Kegiatan bisnis dapat berupa kegiatan produksi, jasa, hingga distribusi dari sebuah produk. Perusahaan otomotif Malaysia, Proton, adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional yang melakukan joint ventures di antaranya dengan perusahaan Mitsubishi, Jepang dalam memproduksi salah satu kendaraanya. Kerja sama berbentuk Joint Venture ini, selain dapat dijadikan proses transfer teknologi dari suatu negara ke Negara lainnya, juga dilakukan untuk saling melindungi hak-hak akan produk yang dimiliki oleh keduanya, selain juga untuk melakukan aliansi strategis dalam hal perluasan pasar.



5. Membuat cabang usaha di negara lain

Cara lain yang lebih agresif dan menantang untuk memasuki pasar luar negeri adalah dengan mendirikan kantor cabang pemasaran luar negeri. Kantor cabang luar negeri adalah suatu perusahaan pemasaran diluar negeri yang dimiliki oleh perusahaan induk. Para karyawan kantor cabang dapat direkrut dari penduduk asal perusahaan dan penduduk negara setempat. Mereka dipekerjakan untuk memasarkan produk yang diproduksi dinegara asal.

Semua itu dilakukan dalam rangka untuk memperoleh:

- Sumber daya yang lebih murah dan berkualitas

- Meningkatkan pangsa pasar

- Meningkatkan tingkat investasi

- Quota impor atau ekspor dan tariff yang lebih murah

- Hubungan kerjasama internasional atau regional.



Kegiatan bisnis internasional itu umumnya didominasi oleh Perusahaan Multi Nasional (Multi National Corporation). Sekalipun demikian ada juga perusahaan menengah, kecil dan koperasi yang melakukan usaha ke luar negeri secara kemitraan yang saling menguntungkan. Cara yang dilakukan melalui hubungan kerjasama strategis global (Global Strategic Partnership) adalah merupakan suatu hubungan kerjasama yang dibentuk oleh organisasi/perusahaan dengan satu atau lebih negara luar secara umum bertujuan untuk mengusahakan peluang-peluang yang ada di negara lain agar dapat dikelola dengan baik dalam memproduksi barang ataupun jasa yang sama-sama mereka butuhkan.

Menurut Perlemutter dan Heenan, sehubungan dengan kerjasama strategis global hanya akan berhasil apabila terdapat 6 kondisi yang dapat diciptakan atas dasar persetujuan kedua belah pihak, sebagai berikut:

1. Tiap partner harus merasa yakin memiliki pasangan yang mempunyai sesuatu yang dibutuhkan

2. Tiap partner harus memilih-milih dahulu sebelum mereka melakukan bisnis bukan sesudahnya.

3. Mereka harus saling membagi dan memiliki perilaku dan pandangan yang sama atas fungsi pengawasan bagi usaha baru mereka.

4. Jenis operasi, budaya perusahaan dan nilai moral dimiliki perusahaan.

5. Joint venture harus memiliki kesempatan untuk membuang/menghindari apapun bentuk organisasi yang tidak cocok.

6. Mereka harus mempunyai beberapa pembuat keputusan akhir dan yang memikirkan beberapa cara dalam patokan pebuatan keputusan.

Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki kawasan internasional, mereka harus mempertimbangkan masalah ekonomi, politik, teknologi, social budaya yang membentuk lingkungan bisnis di negara tempat perusahaan multi nasional mereka berada. Pada saat itu pula, eksistensi manajemen internasional berperan dalam penanganannya.


2.6 Cakupan Fungsi Operasional dari Manajemen Global

Di antara fungsi-fungsi operasional dari manajemen global adalah manajemen sumber daya global, manajemen operasi global, manajemen keuangan global, manajemen pemasaran global, serta manajemen informasi global.


v Manajemen Sumber Daya Manusia Global

Proses rekrutmen dan seleksi tenaga kerja tidak lagi terbatas pada satu Negara saja, tetapi berasal dari berbagai negara. Sisi positifnya, masyarakat local di mana perusahaan multinasional tersebut beroperasi dapat terekrut untuk bekerja dalam perusahaan multinasional tersebut. Sisi negatifnya, adalah jika kualifikasi yang dimiliki masyarakat local tidak memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh perusahaan multinasional tersebut, sehingga masyarakat local tidak dapat bersaing dengan calon tenaga kerja lain yang berasal dari negara lain. Akhirnya, masyarakat local hanya dapat terserap sebagai tenaga kerja yang tanpa keahlian(unskilled labor) yang pada umumnya bekerja sebagai buruh kasar.


v Manajemen Operasi Global

Proses penentuan lokasi produksi, desain pabrik, pembelian bahan baku produksi, hingga pendistribusian barang jadi tak lagi terbatas di satu negara. Sebuah perusahaan multinasional Amerika yang beroperasi di Indonesia mungkin saja membeli bahan baku dari Cina untuk kemudian diproses di Indonesia dan kemudian dipasarkan ke India. Hal ini memberikan konsekuensi adanya proses pengaturan produksi yang tidak mudah, karena akan berkaitan erat dengan berbagai regulasi antarnegara yang berbeda-beda.


v Manajemen Keuangan Global

Kegiatan pendanaan dan investasi tidak saja terbatas pada satu negara. Sebuah perusahaan di Indonesia dapat meminjam dana dari bank di Jepang untuk kemudian diinvestasikan di Indonesia, akan tetapi produknya kemudian dijual ke Amerika. Konsekuensinya, akan terjadi transaksi keuangan yang melibatkan paling tidak tiga jenis mata uang yang berbeda. Perbedaan nilai tukar yang berubah-ubah akan menyebabkan manajemen keuangan sebuah perusahaan multinasional juga perlu memahami dampak perbedaan nilai tukar ini terhadap proses penganggaran yang mereka lakukan, pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, pembayaran kewajiban, hingga berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi resiko akibat terjadinya fluktuasi nilai tukar antarmata uang asing dan juga perubahan kebijakan mengenai keuangan di berbagai negara.


v Manajemen Pemasaran Global

Perusahaan perlu memahami bahwa produknya akan dipasarkan ke berbagai negara di belahan dunia. Oleh karena itu, perilaku konsumen di berbagai negara akan sangat berbeda-beda. Sebagai contoh misalnya, perilaku orang Eropa dalam hal mengonsumsi teknologi komunikasi selular lebih cenderung pada aspek manfaatnya, sedangkan untuk orang Asia, khusunya Indonesia lebih pada aspek fiturnya. Selain itu, strategi pemasaran yang harus diterapkan di berbagai negara juga perlu mengikuti budaya yang berbeda-beda. Definisi kepuasan konsumen untuk setiap Negara juga bisa jadi berbeda dari satu Negara ke Negara lainnya.



v Manajemen Informasi Global

Perusahaan multinasional perlu memiliki semacam system informasi yang mampu mengolah berbagai informasi global yang dibutuhkannya dari waktu ke waktu agar keputusan yang diambil senantiasa tepat. Informasi mengenai pasar, pesaing, harga, regulasi, hingga informasi mengenai budaya masyarakat setempat perlu dikelola dengan baik oleh sebuah perusahaan multinasional.



2.7 Perusahaan Multi Nasional


Perusahaan Multi Nasional sadalah perusahaan yang memiliki kantor pusat di suatu Negara, akan tetapi operasinya diberbagai Negara lain atau lebih dari satu Negara. Perusahaan Multi Nasional adalah organisasi yang menjelaskan usaha pada tingkat internasional menjalankan aktivitas-aktivitas skala internasionan dengan mengabaikan batas-batas nasional dan dibesarkan pada strategi umum perusahaan yang telah ditentukan oleh kantor pusat.

Salah satu contoh kegiatan perusahaan multi nasional, misalnya perusahaan Ford, General Motor, Mobil Oil, Ban Fire Stone. Perusahaan multinasional yang sangat besar, memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.

Karena jangkauan internasional dan mobilitas Perusahaan Multi nasional, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada Perusahaan Multi nasional, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.

Neil H. Jacoby menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang ingin menjadi perusahaan multi nasional harus melalui tahap-tahap dalam mencapai tingkatan tertinggi dengan multi nasionalisasi, yaitu terdiri dari 6 tahapan multi nasionalisasi adalah sebagai berikut :

Tahap 1 : Ekspor produk ke luar negeri

Tahap 2 : Membangun organisasi-organisasi penjualan di luar negeri

Tahap 3 : Menggunakan urgensi hak paten dan tahu bagaimana

perusahaan asing menbuat dan menjual produk mereka

Tahap 4 : Membangun fasilitas-fasilitas di luar negeri

Tahap 5 : Memultinasionalisasikan manajemen dari atas ke bawah

Tahap 6 : Memultinasionalisasikan kepemilikan saham perusahaan


Perusahaan multi nasional bisa beragam tingkatannya mulai dari organisasi multi nasional ringan yang mengekspor produk-produk sederhana ke luar negeri, sampai pada tingkatan organisasi multi nasional kelas berat di mana mereka memiliki kepemilikan atau perusahaan di Negara lain. Secara umum, semakin besar organisasi, maka semakin besar kemungkinan untuk ikut terlibat dalam ruang lingkup organisasi internasional.









tentang dzia untaian cinta