dia bukan bidadari…
dia hanya wanita biasa…
yang sering salah, lupa dan tanpa sengaja mungkin sering menyakitimu....
Dia bukan seorang peri.
Walau ia terlihat baik-baik saja, walau ia terlihat tegar.
Namun bukan tak ada masalah yang harus ditanggung nya...
Dia hanya berusaha untuk tak membebani mu...
walau kenyataannya dia sendiri harus menanggung pilu..
Ia mudah rapuh bak kapas yang diterbangkan angin...
Namun di depan mu dia berusaha tuk kuat...
dan tak menampakkan kerapuhannya agar kamu tak perlu merasa khawatir...
Begitulah sifatnya wanita..
Yang ketika ditanya ia akan bilang “ aq baik-baik saja..
Tapi dikala sendiri dia hanya bisa menangis...
Namun ketika di depan mu dia akan selalu berusaha tersenyum lagi...
Dia hanya wanita biasa…
Namun bukan tak ada masalah yang harus ditanggung nya...
Dia hanya berusaha untuk tak membebani mu...
walau kenyataannya dia sendiri harus menanggung pilu..
Ia mudah rapuh bak kapas yang diterbangkan angin...
Namun di depan mu dia berusaha tuk kuat...
dan tak menampakkan kerapuhannya agar kamu tak perlu merasa khawatir...
Begitulah sifatnya wanita..
Yang ketika ditanya ia akan bilang “ aq baik-baik saja..
Tapi dikala sendiri dia hanya bisa menangis...
Namun ketika di depan mu dia akan selalu berusaha tersenyum lagi...
Dia hanya wanita biasa…
Seperti kebanyakan wanita yang pernah kamu temui.
Tak ada sesuatu yang istimewa dari dirinya.
Dia hanya wanita biasa yang ingin selalu membuatmu bahagia...
Walau dia sendiri yang harus menderita..
Ketika dia didekat mu...
Pernahkah kamu bertanya...
Apa dia sudah makan..???
Pernahkah kamu bertanya..
Bagaimana kabar nya..????
Tidak pernah bukan...
Biasanya selalu dia yang bertanya..
Sayang apa kamu sudah makan...???
Sayang mandi dulu biar saya masak untuk sayang makan....
Taukah kah kamu...
Meski dia bertanya selembut sutra..
Meski dia tersenyum seindah purnama..
Bukan berarti dia baik-baik saja...
Mungkin kamu akan bilang...
“Saya bukan malaikat yang harus tau isi hatinya meski dia tidak bilang”..
Kalau itu yang akan kamu katakan sungguh kamu tidak berperasaan...
Dia bagian dari dirimu...
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(الرجال شقائق النساء )
“Wanita adalah bagian dari pria.”(HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani
Dia hanya wanita biasa yang ingin selalu membuatmu bahagia...
Walau dia sendiri yang harus menderita..
Ketika dia didekat mu...
Pernahkah kamu bertanya...
Apa dia sudah makan..???
Pernahkah kamu bertanya..
Bagaimana kabar nya..????
Tidak pernah bukan...
Biasanya selalu dia yang bertanya..
Sayang apa kamu sudah makan...???
Sayang mandi dulu biar saya masak untuk sayang makan....
Taukah kah kamu...
Meski dia bertanya selembut sutra..
Meski dia tersenyum seindah purnama..
Bukan berarti dia baik-baik saja...
Mungkin kamu akan bilang...
“Saya bukan malaikat yang harus tau isi hatinya meski dia tidak bilang”..
Kalau itu yang akan kamu katakan sungguh kamu tidak berperasaan...
Dia bagian dari dirimu...
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(الرجال شقائق النساء )
“Wanita adalah bagian dari pria.”(HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Jadi apa dia masih harus tetap bilang sayang saya lagi sedih...
Sayang saya lagi menderita..
Dia tidak akan bilang begitu karna dia ingin menjaga mu...
Tak bisakah kamu menyentuhnya sedikit saja dengan hatimu...
Dia hanya wanita biasa..
Yang selalu mengalah untuk membuatmu bahagia..
Namun bukan berarti dia tidak bisa marah...
Tetapi bahkan ketika dia marah kamu belum juga mampu memahaminya...
Tidakkah kah kamu mau mengerti sedikit saja dengan hatinya..
Tidak taukah kamu..
Marahnya dia karna sudah tak mampu lagi menahan beban yang ada dipundaknya..
Belum mau mengerti juga kah kamu..
Marahnya dia karna sudah tak mampu lagi menangis dikala dia sendiri...
Dia hanya wanita bisa
Dia bukan bidadari..
Dia bukan peri...
Kamu bahkan bisa saja menemukan seribu kekurangan yang ada pada dirinya....
Ketika itu kamu mungkin berniat untuk mencari yang baru...
Tanpa mau berfikir...
Mungkinkah yang baru bisa sepertinya yang selalu menjaga mu...
Mungkinkah yang baru bisa seperti dia yang selalu berusaha memahami mu meski terkadang ia gagal
Jadi apa dia masih harus tetap bilang sayang saya lagi sedih...
Sayang saya lagi menderita..
Dia tidak akan bilang begitu karna dia ingin menjaga mu...
Tak bisakah kamu menyentuhnya sedikit saja dengan hatimu...
Dia hanya wanita biasa..
Yang selalu mengalah untuk membuatmu bahagia..
Namun bukan berarti dia tidak bisa marah...
Tetapi bahkan ketika dia marah kamu belum juga mampu memahaminya...
Tidakkah kah kamu mau mengerti sedikit saja dengan hatinya..
Tidak taukah kamu..
Marahnya dia karna sudah tak mampu lagi menahan beban yang ada dipundaknya..
Belum mau mengerti juga kah kamu..
Marahnya dia karna sudah tak mampu lagi menangis dikala dia sendiri...
Dia hanya wanita bisa
Dia bukan bidadari..
Dia bukan peri...
Kamu bahkan bisa saja menemukan seribu kekurangan yang ada pada dirinya....
Ketika itu kamu mungkin berniat untuk mencari yang baru...
Tanpa mau berfikir...
Mungkinkah yang baru bisa sepertinya yang selalu menjaga mu...
Mungkinkah yang baru bisa seperti dia yang selalu berusaha memahami mu meski terkadang ia gagal
dalam hal itu...
Kenapa harus berniat mencari yang baru...
Tak ingatkah kamu kalo Dia itu bagian dari dirimu...
Lengkapi kekurangannya dengan kelebihanmu..
Sayangi dia seperti kamu menyayangi dirimu...
Ketika dia salah nasehati dia dengan kasih sayang mu...
Ketika dia lupa ingatkan dia dengan kelembutanmu..
Ketika dia menyakitimu maafkan dia dengan keikhlasanmu...
Susah kah kamu melakukan hal yang bahkan tak seberapa dengan apa yang telah dia lakukan untuk
Kenapa harus berniat mencari yang baru...
Tak ingatkah kamu kalo Dia itu bagian dari dirimu...
Lengkapi kekurangannya dengan kelebihanmu..
Sayangi dia seperti kamu menyayangi dirimu...
Ketika dia salah nasehati dia dengan kasih sayang mu...
Ketika dia lupa ingatkan dia dengan kelembutanmu..
Ketika dia menyakitimu maafkan dia dengan keikhlasanmu...
Susah kah kamu melakukan hal yang bahkan tak seberapa dengan apa yang telah dia lakukan untuk
mu...
Pagi-pagi buta dia telah bangun untuk menyiapkan semua keperluanmu..
dari pagi sampai sore hari tak ada waktu istirahat baginya...
semata hanya mengurus rumah agar terasa nyaman untuk mu...
dia siapkan makan 3x sehari untuk menjaga kesehatanmu..
dia cucikan bajumu..
dia setrika semua pakaian mu agar kamu terlihat tampan ketika bersama kawan...
masihkah kamu akan bilang dia enak-enakan di rumah sedangkan kamu cari uang untuk makannya..
baik sekarang saya hanya ingin bertanya..
jika kamu harus bangun subuh-subuh bahkan disaat ayampun masih terlelap sanggup kah kamu...????
jika kamu disuruh urus rumah dari ruangan sampai sudut kanan sudut kiri sanggupkah kamu..
jika kamu di suruh masak pagi- siang- sore bisakah kamu..????
jika kamu disuruh nyuci hingga berjam-jam sampai tangan mu terkelupas maukah kamu..???
sehari saja kamu gantikan peran dia sebagai wanita apa kamu mampu, apa kamu bisa, apa kamu
Pagi-pagi buta dia telah bangun untuk menyiapkan semua keperluanmu..
dari pagi sampai sore hari tak ada waktu istirahat baginya...
semata hanya mengurus rumah agar terasa nyaman untuk mu...
dia siapkan makan 3x sehari untuk menjaga kesehatanmu..
dia cucikan bajumu..
dia setrika semua pakaian mu agar kamu terlihat tampan ketika bersama kawan...
masihkah kamu akan bilang dia enak-enakan di rumah sedangkan kamu cari uang untuk makannya..
baik sekarang saya hanya ingin bertanya..
jika kamu harus bangun subuh-subuh bahkan disaat ayampun masih terlelap sanggup kah kamu...????
jika kamu disuruh urus rumah dari ruangan sampai sudut kanan sudut kiri sanggupkah kamu..
jika kamu di suruh masak pagi- siang- sore bisakah kamu..????
jika kamu disuruh nyuci hingga berjam-jam sampai tangan mu terkelupas maukah kamu..???
sehari saja kamu gantikan peran dia sebagai wanita apa kamu mampu, apa kamu bisa, apa kamu
mau...??????
agar kamu tau bagaimana rasanya menjadi dia yang sedikit saja melakukan kesalahan maka akan
agar kamu tau bagaimana rasanya menjadi dia yang sedikit saja melakukan kesalahan maka akan
kena dampaknya oleh mu...
agar kamu tau bagaimana lelahnya dia dalam mengurus mu agar kamu bisa bahagia setiap hari...
kamu tak akan bisa megantikan dia dalam pekerjaan nya itu,,,
iya memang kamu yang cari uang untuk beli beras. Kamu yang cari uang untuk beli ikan, kamu yang
agar kamu tau bagaimana lelahnya dia dalam mengurus mu agar kamu bisa bahagia setiap hari...
kamu tak akan bisa megantikan dia dalam pekerjaan nya itu,,,
iya memang kamu yang cari uang untuk beli beras. Kamu yang cari uang untuk beli ikan, kamu yang
cari uang untuk beli semua perlengkapan..
bukan kah itu memang kewajiban mu..
bukankah itu menjadi tanggung jawab mu...
ketika ada yang bilang begitu mungkin sebagian dari kamu akan menjawab..
bukankah pekerjaan rumah dan mengurus dirimu memang pekerjaan dia sebagai wanita...
sungguh sangat lucu jika ada yang bicara begitu..
disini saya akan beri sedikit pemahaman kepadamu...
pemahaman dari 5 mazhab yang tentang bagaimana yang sesungguhnya kewajibab dia sebagai
bukan kah itu memang kewajiban mu..
bukankah itu menjadi tanggung jawab mu...
ketika ada yang bilang begitu mungkin sebagian dari kamu akan menjawab..
bukankah pekerjaan rumah dan mengurus dirimu memang pekerjaan dia sebagai wanita...
sungguh sangat lucu jika ada yang bicara begitu..
disini saya akan beri sedikit pemahaman kepadamu...
pemahaman dari 5 mazhab yang tentang bagaimana yang sesungguhnya kewajibab dia sebagai
wanita.
Yang pertama dalam Mazhab al-Hanafi
Yang pertama dalam Mazhab al-Hanafi
mengatakan : Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya
seorang istri berkata,”Saya tidak mau masak dan membuat roti”, maka istri itu tidak boleh dipaksa
untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan
pembantu untuk memasak makanan.
Yang kedua Mazhab Maliki
Yang kedua Mazhab Maliki
Di dalam kitab Asy-syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, ada disebutkan : wajib atas suami berkhidmat
(melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan
untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib
berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.
Yang ketiga Mazhab As-Syafi’i
Yang ketiga Mazhab As-Syafi’i
Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq
Asy-Syirazi rahimahullah, ada disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti,
memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah
kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk
kewajiban.
Yang keempat Mazhab Hanabilah
Yang kelima Mazhab Az-Zhahiri
Jadi sudah mengrti kah kamu..???
Sudah fahamkah kamu...?????
Masihkah kamu tak mau memahami dia..??
Masihkah kamu tidah ingin mengerti dia...???
Disaat sebagian dari kewajiban mu menjadi tanggung jawabnya,,,
Dia tak pernah mengeluh..
Namun dia melalukan semua itu dengan ikhlas semata-mata untuk membahagiakan mu..
Ingatlah dia hanya wanita biasa..
Dia bukan bidadari..
Dia bukan peri..
Bisa bisa selalu tampil indah..
Yang begitu sempurna tanpa kekurangan...
Dia hanya wanita biasa yang akan selalu berusaha membuatmu bahagia...
Meski pun terkadang dia gagal dalam hal itu..
Maka mengerti lah dia..
Pahamilah dia..
Sayangi dia...
Jika kamu melihat dia tersenyum jangan kamu fikir dia baik-baik saja...
Meski dia tak pernah mengadu bukan berarti dia tak punya msalah apapun..
Karna itu telitilah dalam memahaminya.
Karna dia bagian dari dirimu..
Dia tercipta dari tulang rusuk mu..
Jika dia sedih kamu juga akan ikut sedih..
Jika dia sakit kamu pasti bisa merasakannya..
Maka jadikan dirimu menjadi yang terbaik untuknya.
Yang keempat Mazhab Hanabilah
Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan
makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di
sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan
seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum
kuda atau memanen tanamannya.
Yang kelima Mazhab Az-Zhahiri
Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para
ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat
roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.
Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan
minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan
pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur.
Jadi sudah mengrti kah kamu..???
Sudah fahamkah kamu...?????
Masihkah kamu tak mau memahami dia..??
Masihkah kamu tidah ingin mengerti dia...???
Disaat sebagian dari kewajiban mu menjadi tanggung jawabnya,,,
Dia tak pernah mengeluh..
Namun dia melalukan semua itu dengan ikhlas semata-mata untuk membahagiakan mu..
Ingatlah dia hanya wanita biasa..
Dia bukan bidadari..
Dia bukan peri..
Bisa bisa selalu tampil indah..
Yang begitu sempurna tanpa kekurangan...
Dia hanya wanita biasa yang akan selalu berusaha membuatmu bahagia...
Meski pun terkadang dia gagal dalam hal itu..
Maka mengerti lah dia..
Pahamilah dia..
Sayangi dia...
Jika kamu melihat dia tersenyum jangan kamu fikir dia baik-baik saja...
Meski dia tak pernah mengadu bukan berarti dia tak punya msalah apapun..
Karna itu telitilah dalam memahaminya.
Karna dia bagian dari dirimu..
Dia tercipta dari tulang rusuk mu..
Jika dia sedih kamu juga akan ikut sedih..
Jika dia sakit kamu pasti bisa merasakannya..
Maka jadikan dirimu menjadi yang terbaik untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar