Menurut Weygant (dalam
Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem informasi yang
mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu
organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Meigs
(dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau
pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritaspajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan demikian, secara
singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan. Interpretasi akuntansi
terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.
pengidentifikasian, mengenalai aatu
memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan keuangan/transaksi;
2.
mencatat, pencatatan dilakukan secara
sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas;
3.
pengukuran, menetapkan nilai dari
peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang;
4.
pengkomunikasian, menyajikan informasi
berdasarkan transaksi yang sedang atau sudah berlangsung.
Pada
awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari
Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno.
Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.
Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal
angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi
sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena
kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di
dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca
Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de
Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan.
Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek
transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry
bookkeeping.
Menurut pendapat
Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak
5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata
buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry
accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh
Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di
Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et
Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap,
1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti
Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada
1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli
ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit.
Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah
terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem
akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana
rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang
dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia
dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah
terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di
Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan
akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris
dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam
undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang,
mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya
perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik
sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya,
Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai
berikut.
Tahun 1775 : pada tahun ini
mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entrymaupun double
entry.
Tahun 1800 : masyarakat
menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825 : mulai
dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan
laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.
Tahun 1900 : di USA mulai
diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak
perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1.
Mulai diperkenalkan teknik-teknik
analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta
pengawasan dana pemerintah;
2.
Laporan keuangan mulai diseragamkan;
3.
Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai
dirumuskan;
4.
Sistem akuntansi yang manual beralih ke
sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 :
Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu
sebagai berikut.
1.
Pada periode ini akunansi sudah
menggunakan computer untuk pengolahan data.
2.
Sudah dilakukan Perumusan Prinsip
Akuntansi (GAAP).
3.
Analisis Cost Revenue semakin
dikenal.
4.
Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan
pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
5.
Management accounting sebagai bidang
akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang
cepat.
6.
Muncul jasa-jasa manajemen seperti
system perencanaan dan pengawasan.
7.
Perencanaan manajemen serta management
auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975
: mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:
1.
Timbulnya management science yang
mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
2.
Sistem informasi semakin canggih yang
mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori
pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3.
Metode permintaan yang menggunakan
computer dalam teori cybernetics;
4.
Total system review yang merupakan
metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5.
Social accounting manjadi isu yang
membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan
masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi
mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan
oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda,
perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama
dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem
Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai
dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van
Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini
merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government
Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama
adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam masa pendudukan
Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan
pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi
kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk
mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun
1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang
menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini
diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan
Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada
tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul
dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan
pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia
tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi
ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di
Indonesia.
Dalam ilmu akuntansi
terdapat bidang-bidang Akuntansi, antara lain :
1.
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2.
Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3.
Akuntansi Manajemen (Management
Accounting)
4.
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5.
Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6.
System Informasi (Information System)
7.
Anggaran (Budgeting)
8.
Akuntansi Pemerintahan (Govermental
Accounting)
9.
Akrual Basis dan Kas Basis
10.
Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal
11.
Akuntansi Proyek (Project Accounting)
Pentingnya pemahaman
akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha semata. Banyak karyawan yang
pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga menggunakan data akuntansi dan
mereka itu perlu mengetahui prinsip-prinsip serta terminologi akuntansi. Semua
orang akan berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan
aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri. Dalam dunia bisnis yang
semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting, dan dalam arti luas semua
warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada kesempatan tertentu.