"WELCOME TO MY BLOG * DZIA UNTAIAN CINTA *"

Kamis, 05 Mei 2016

Isu-Isu Lingkungan Hidup Di Aceh : Mari Bantu Pemerintah Aceh Dalam Menangulangi Global Warming Sejak Dini Untuk Anak Cucu Kita Nanti



Hari linkungan hidup pertama kali dicetuskan pada tahun 1972, sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang Senator Amerika serikat “Gaylord Nelson” menyaksikan betapa kotor dan tercemarnya bumi oleh ulah manusia. Lalu beliau mengambil prakarsa bersama dengan LSM untuk menjadikan satu hari saja dalam setahun menjadi hari usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dengan demikian, pada tanggal 22 April 1970 “Gaylord Nelson” memproklamasikan Hari Bumi (Earth Day), sehingga sampai sekarang tanggal tersebut menjadi tanggal untuk memperingati Hari Bumi Sedunia. Di indonesia sendiri khususnya Aceh Hari Bumi tidak begitu banyak diketahui oleh masyarakat bila dibandingkan dengan Hari Linkungan Hidup Sedunia (HLHS). Hari lingkungan hidup sedunia merupakan instrumen penting yang digunakan PBB untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan dan mendorong perhatian publik tentang lingkungan hidup di tingkat dunia.

Hari lingkungan hidup itu sendiri ditetapkan pada tanggal 5 Juni oleh Majlis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan resolusinya Nomor 2994 di Stockholm pada tanggal 15 Desember 1972. Tujuannya untuk memperdalam kesadaran masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan hidup dimuka bumi. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan pembukaan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang lingkungan hidup pada tahun 1972, yang selanjutnya mendorong terbentuknya Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau dikenal sebagai United Nations Environment Programe (UNEP). Indonesia juga ikut terlibat dalam konferensi tersebut dengan hadirnya Prof. Emil Salim yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bappenas.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersifat lebih resmi dan diperingati oleh masyarakat dan pemerintah seluruh dunia. Tujuan kedua peringatan hari tersebut adalah sama, yaitu untuk menyadarkan kepedulian masyarakat tentang linkungan hidup yang cenderung semakin rusak. 

Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang ke- 44 Bapedal Provinsi Aceh mengadakan Lomba yang mengangkat tema Isu-Isu Lingkungan Hidup Di Aceh, maka saya sebagai masyarakat yang merasa simpati dengan lingkungan hidup di aceh sekarang yang semakin rusak, tergerak hati saya untuk turut berpartisipasi bersama Bappedal Provinsi Aceh dengan topik yang akan saya bahas “Isu-Isu Lingkungan Hidup Di Aceh : Mari Bantu Pemerintah Aceh Dalam Menangulangi Global Warming Sejak Dini Untuk Anak Cucu Kita Nanti“. 

Sudah menjadi rahasia umum jika akhir-akhir ini keadaan bumi semakin panas tidak terkecuali daerah Aceh Darussalam. Begitu banyak keluhan-keluhan yang sering kita dengar seperti “ panasnya hari ini, hadeuh panas sekali “ dan berbagai macam keluhan-keluhan lainnya tentang betapa panasnya keadaan bumi dewasa ini. Namun demikian, banyak masyarakat aceh hanya bisa mengeluh tanpa mau ataupun mungkin tanpa tau penyebab dari panas bumi ini. 

Sekarang kita kembali kepada topik tulisan ini, mengapa tertarik untuk membahas tentang pemanasan global? Semua itu tidak lain karena memang hal ini telah menjadi isu yang berkepanjangan dan sepertinya tidak tahu kapan ujungnya. Bayangkan saja jika panas bumi terus naik dari tahun ketahun akibat kurangnya kesadaran masyarakat khususnya aceh dalam menggunakan vasilitas yang dapat memicu terjadinya pemanasan global. Mungkin dalam sepuluh tahun kedepan bumi kita akan semakin panas dan berefek sering terjadinya bencana. Jika dari sekarang kita tidak mencoba menanggulangi dan mengurangi aktivitas kita yang dapat memicu global warming tersebut, lalu kapan lagi? Tidak sayangkah kita kepada anak cucu kita nanti yang akan merasakan berbagai macam bencana yang disebabkan oleh ulah kita sekarang ini.

Misalnya banyak beranggapan bahwa merokok, membakar sampah, asap kendaraan, asap dari memasak setelah proses itu selesai maka asap dari aktifitas tersebut akan hilang berbaur dengan udara. Padahal sebenarnya tidak demikian, kerena dampak dari asap tersebut dalam jangka panjang dapat terjadinya pemanasan global. Maka bisa dibayangkan dalam sehari ada berapa ribu kendaraan yang beraktivitas di aceh kita tercinta, berapa puluh ribu laki-laki yang merokok dalam sehari, dan berapa ratusan rumah yang memasak dan juga melakukan pembakaran sampah tiap harinya, belum lagi jika terjadi pembakaran hutan secara liar, maka lengkap sudah efek dari aktivitas kita sehari-hari telah memicu terjadinya pemanasan global.

Masih ada lagi penyebab yang menjadi pemicu pemanasan global yaitu penggunaan bensin dan minyak tanah. Bakan bakar minyak saat ini merupakan kebutuhan bahan bakar dengan konsumsi paling tinggi. Kebutuhan energi ini bisa didapat dari pasokan energi global yang ketersediaannya terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Penggunaan bahan bakar minyak dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun ketersediaannya semakin menipis. Disebabkan pemanfaatan energi yang bisa dibilang berlebihan tersebut, maka dapat terjadi global warming atau pemanasan global. 

Penyebab selanjutnya yang dapat memicu pemanasan global yaitu efek rumah kaca. Pemanasan global dengan efek rumah kaca bisa diibaratkan seperti amplop dan perangko, setiap kita berbicara tentang efek dari rumah kaca kita pasti akan terbayangkan dengan terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh rumah kaca tersebut. Efek rumah kaca atau sering dikenal dengan istilah green house effect adalah suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari menembus atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dile­pas­kan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca di atmosfer ke permukaan bumi. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga bumi menjadi semakin panas.

Dari persoalan tersebut maka terjadilah perubahan pola curah hujan yang telah menyebabklan banjir dan longsor serta musim kemarau yan berkepanjangan. hal ini juga menyebabkan berubahnya pola musim tanam yang merugikan petani kerena sulit menentukan pembibitan, perkiraan panen serta serangan hama tak terduga. Dari segi kesehatan, habitat kehidupan yang terganggu menyebabkan meningkatnya penyakit epidemi seperti demam berdarah dan malaria. Jika tidak ada upaya pengurangan emisi, maka bumi akan semakin panas. kondisi ini menyebabkan es di kutub mencair dan meningkatnya permukaan air laut sehingga pulau-pulau kecil ikut menjadi tenggelam. 

Oleh sebab itu, perlu dukungan semua pihak untuk bisa bekerja sama dalam menanggulangi global warming ini. Contohnya kurangi kegiatan yang mampu membuat asap di sekeliling kita, pengurangan efek gas rumah kaca dapat dilakukan dengan hemat energi, hemat listrik dan tidak konsumtif, mengurangi dan mengelola sampah, serta efesiensi penggunan bahan bakar minyak untuk kendaraan. Dari semua masalah lingkungan ujung-ujungnya bisa berdampak terjadinya global warming yang bisa menyengsarakan masyarakat kita. 

Isu lingkungan bukan merupakan hal baru lagi yang terjadi di aceh bahkan dunia saat ini. Secara lebih spesifik, menurut Owen Green, isu lingkungan hidup menjadi isu global karena beberapa alasan ;

1. praktik pertanian yang tidak berkelanjutan,erosi,deforestasi,pencemaran air sungai,dan banyak persoalan lingkungan yang disebabkan oleh industrialisasi.

2. Konsumsi energi yang tidak dapat diperbarui terutama minyak dan batu

3. Peningkatan suhu sedang-sejak tahun 1990, suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0,3 derajat celcius pada seluruh musim;

4. Peningkatan intensitas curah hujan per tahun diperkirakan meningkat 2-3% diseluruh Indonesia, dalam periode yang lebih pendek, meningkatkan resiko banjir secara tak terduga;

5. Naiknya permukaan air laut akan menggenangi daerah produktif pantai, memengaruhi pertanian,dan penghidupan pantai, termasuk pertambakan ikan dan udang, produksi padi dan jagung;

6. Air laut bertambah hangat – memengaruhi keanekaragaman hayati kelautan dan memberi tekanan lebih pada terumbu karang yang sudah terancam;

7. Merebanya penyakit yang berembang biak lewat air dan vetor- seperti malaria dan demam berdarah.

Dari ulasan mengenai isu lingkungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa isu lingkungan menjadi permasalahan yang kompleks dan yang sangat memprihatinkan kita masyarakat aceh yang seolah acuh tak acuh jika membahas tentang pemanasan global. Padahal kita sendiri tau seperti apa bahaya dampak dari pemanasan global itu. Karena tanpa kesadaran akan isu lingkungan yang seharusnya memang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat, maka kita sendiri yang menjadi tersiksa akibat pemanasan global tersebut. 

Mari kita jadikan hari lingkungan hidup sedunia, sebagai momentum untuk menjadi agen perubahan. memulai dari diri sendiri untuk lebih bijak dalam melakukan kegiatan konsumsi dan mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
berikut beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi global warming :

1.Hemat Pemakaian Listrik :
  •  Gunakan peralatan listrik seperlunya.
  • Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
  •  Gunakan jenis lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
  • Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur.
  • Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
  •  Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
  • Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es.
  • Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.


2. Hemat Pemakaian Air :

  • Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.
  • Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
  • Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
  • Gunakan air dingin pada mesin cuci daripada air panas.
  • Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
  • Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air.
  • Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
  • Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda. Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
  • Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.Manfaatkan 


3. Gunakan Sumber Energi dari Alam :
  • Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
  • Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
  • Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik.
  • Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
  •  Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat listrik.
  •  Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.


4. kurangi aktivitas yang dapat menimbulkan asap :


  • gunakan kendaraan jika memerlukan perjalanan jauh saja, jika perjalanan dekat biasakan jalan kaki atau bersepeda.
  • jangan membakar sampah, jika sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain atau bisa di daur ulang.





#happyworldenvironmentday


tentang dzia untaian cinta