BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu alasan mengapa kolonialisme dan imperialisme sangat kuat berada di tanah jajahan adalah karena alasan perdagangan. Disamping agar penjajah bisa mengeruk kekayaan negara terjajah, juga mereka ingin menjadikan negara jajahan sebagai tempat pemasaran bagi hasil-hasil produksi industri yang dikerjakan di negerinya. Sikap-sikap ekspansif seperti inilah yang mendorong bangsa Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Rusia untuk melakukan penjajahan. Namun, setelah bertahun-tahun bahkan berabad-abad dilanda oleh penindasan, pemerasan, perampokan, pemerkosaan hak atas hidup secara materil dan moril, bangsa-bangsa terjajah serentakmereka bangun.
Bangsa-bangsa terjajah di Asia, Afrika dan Amerika tampil memekik ”merdeka” ”Usir bangsa kolonis dan imperialis dari negeri kita!” Mengapa mereka berontak setelah sekian abad seolah-olah terlelap dalam seribu kepahitan yang melilitnya? Ada sejumlah alasan yang bisa dikemukakan. Tetapi yang jelas bahwa dasar dari seluruh gerakan nasionalisme dan pergerakan kemerdekaan di negeri-negeri terjajah itu karena pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan menyebar ke negeri-negeri
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 PAHAM-PAHAM BESAR
1. NASIONALISME
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankankedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Pada mulanya unsur-unsur pokok nasionalisme itu terdiri atas persamaan-persamaan darah (keturunan), suku bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan agama, bahasa dan kebudayaan. Nasionalisme akan muncul ketika suatu kelompok suku yang hidup di suatu wilayah tertentu dan masih bersifat primordial berhadapan dengan manusia-manusia yang berasal dari luar wilayah kehidupan mereka. Lambat laun ada unsur tambahan, yaitu dengan adanya persamaan hak bagi setiap orang untuk memegang peranan dalam kelompok atau masyarakat (demokrasi politik dan demokrasi sosial) serta adanya persamaan kepentingan ekonomi. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah nasionalisme modern.
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut.
2. LIBERALISME
Dalam sejarah kemunculannya liberalisme sebenarnya muncul akibat adanya pengekangan dari berbagai aspek kehidupan, yaitu dalam bidang politik kala itu kebebasan berpendapat sangatlah kurang di eropa. Adanya pembatasan berpendapat dan berpartisipasi berpolitik oleh pihak pemerintah membuat kehidupan di eropa kala itu timpang. Golongan atas makin berkuasa sedangkan golongan bawah semakin tertindas lalu kebebasan dalam hal ekonomi juga cukup terkekang adanya sistem feodalisme yang di praktekkan oleh para kaum peilik tanah membuat kesenjangan perekonoian semakin meraja lela.
Liberalisme berasal dari kata liberal dan isme. Liberal berarti berpandangan bebas dan terbuka. Kata isme menunjukkan suatu paham. Jadi dapat disimpulkan secara singkat Liberalisme adalah suatu paham atau pandangan yang menginginkan adanya kebebasan dan terbuka.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Liberalisme yang berkembang dibidang politik, yaitu suatu kebebasan individu untuk menyampaikan aspirasi, pendapat dan berpolitik. Dengan kata lain pada saat itu kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, paham ini nampak dalam Demokrasi dan Nasionalisme. Dan Liberalisme yang berkembang dibidang ekonomi, yang menghendaki adanya sistem ekonomi bebas, yang tiap individu harus memiliki kebebasan berusaha, mengumpulkan harta benda, yang sangat nampak pada paham Kapitalisme. Sedangkan Liberalisme dalam agama disini adalah liberal dalam masalah ibadah dan agama atau kebebasan dalam beribadah dan beragama. Setiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan beragama dan menolak campur tangan negara atau pemerintah tetapi dalam kebebasan tersebut tentu tidak bebas mutlak, ada peraturan dalam memeluk agama. Kebebasan agama ini muncul saat terjadinya peristiwa gereja di abad pertengahan yang terlalu mengekang umat.
3. SOSIALISME
Sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar 1830. Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak mewujutkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam arti tersebut ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: (1) sosial demokrat, (2) komunisme,(3) anarkhisme, dan (4) sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988). Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat manusia.
Dalam membahas sosialisme tidak dapat terlepas dengan istilah Marxisme-Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti politik, baru berkembang setelah lahirnya karya Karl Marx, Manifesto Politik Komunis (1848). Dalam edisi bahasa Inggris 1888 Marx memakai istilah “sosialisme” dan ”komunisme” secara bergantian dalam pengertian yang sama. Hal ini dilakuakn sebab Marx ingin membedakan teorinya yang disebut “sosialisme ilmiah” dari “ sosialisme utopia” untuk menghindari kekaburan istilah dua sosialisme dan juga karena latarbelakang sejarahnya. Marx memakai istilah “komunisme” sebagai ganti “sosialisme” agar nampak lebih bersifat revolusioner.
Dengan demikian dapat dikemukakan, sosialisme sebagai idiologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa kekerasan.
4. DEMOKRASI
Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat dan“kratos/kratein” artinya kekuasaan/ berkuasa. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan “dari rakyat untuk rakyat”. Jadi demokrasi merupakan mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Sejarah perjalanan paham demokrasi Demokrasi sudah ada pada jaman Yunani kuno, yang dikenal dengan demokrasi langsung, dimana rakyat seluruhnya bisa langsung atau memutuskan suatu perkara. Hal ini dimungkinkan karena saat itu di Yunani masih berbentuk negara-kota (polis) yang penduduknya sekitar 30 orang per polis.
Pada Revolusi Amerika tahun 1776 dalam Declaration of Independence, menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa persetujuan rakyat. Saat ini demokrasi digunakan sebagai dasar dalam system pemerintahan di banyak negara, termasuk Indonesia
Selanjutnya, kemenangan Negara-negara Sekutu terhadap Negara-negara Jerman, Italia & Jepang pada Perang Dunia II (1945), dan disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham Komunisme di akhir Abad XX , maka paham Demokrasi paham yang mendominasi tata kehidupan umat manusia di dunia dewasa ini.
Abraham Lincoln, melalui pemikirannya “A Government From the People, for the People, and by the People”. Jean Jacquieu Rousseau. Montesquieu, melalui Trias Politica. Tokoh-tokoh paham Demokrasi.
5. PAN ISLAMISME
Pan islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk menyatukan Islam sedunia. Paham ini bermula dari gagasan Jamaludin al Afgani (1839-1897). Paham ini muncul disebabkan dari segi agama dan politik. Dari segi agama, muncul karena adanya tuntutan pembersihan kepercayaan dan amal keagamaan. Dari segi politik, ingin menghilangkan penyebab yang memecah belah umat muslim.Paham penyatuan dunia Islam menjadi inti dari Pan Islamisme. Ide ini erat kaitannya dengan kondisi abad 19 yang merupakan abad kemunduran dunia Islam dan dunia Barat sedang dalam kemajuan serta menguasai atau menjajah negeri-negeri Islam (daerah yang dominan penduduknya Islam). Sebagai ide, Pan Islamisme telah memperoleh dukungan dari hampir semua pemimpin Islam dan tokoh intelektual pada abad 19-20. Dengan semangat Pan islamisme, maka muncul berbagai perhimpunan kaum muslimin. Hal ini telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negeri Islam dan gerakan-gerakan nasionalis/ kebangsaan. Pan Islamisme memiliki semangat menggalang kesatuan umat Islam an melindunginya dari unsur-unsur yang dapat merusak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sikap-sikap ekspansif yang mendorong bangsa Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Rusia untuk melakukan penjajahan. Namun, setelah bertahun-tahun bahkan berabad-abad dilanda oleh penindasan, pemerasan, perampokan, pemerkosaan hak atas hidup secara materil dan moril, bangsa-bangsa terjajah serentak mereka bangun. Maka muncullah paham-paham besar seperti :
Ø Nasioalisme
Ø Liberalisme
Ø Sosialisme
Ø Demokrasi
Ø Pan Islamisme
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga masyarakat pada umumnya. penulis menyadari masih banyak kekurangan dari sisi makalah ini kritik dan saran diharpakan dari pembaca.terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar