BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanasan global bermula dari Revolusi Industri
pada akhir abad ke-18.
Revolusi Industri adalah perubahan pola produksi yang dulu menggunakan
tenaga manusia (pekerja) menjadi menggunakan mesin dan teknologi (industri).
Tujuan dari Revolusi Industri ini adalah untuk mencapai keuntungan yang lebih
besar, karena penggunaan mesin dianggap lebih efisien dari pada menggunakan
tenaga manusia. Sejak saat itu juga bahan bakar fosil mulai digunakan secara
intensif.
Misalnya, untuk membajak sawah sebelum Revolusi Industri
menggunakan sapi atau kerbau, setelah Revolusi Industri mulai menggunakan
traktor. Tetapi dibalik kemajuan yang diimpikan melalui Revolusi Industri ada
masalah baru yang akan timbul, yaitu pemanasan global, karena setiap mesin yang
digunakan akan menghasilkan gas buangan dari hasil pembakaran yang menimbulkan
polusi (emisi gas rumah kaca).
Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan
perubahan cuaca yang ekstrim. Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca
yang sangat panas, kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat
cuaca panas, dapat dirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati
dari waktu ke waktu. Bumi kita terasa semakin panas. Hal ini disebut sebagai
pemanasan global atau global warming.
Global warming yaitu terjadinya peningkatan suhu di
permukaan Bumi akibat efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap
permukaan Bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan Bumi ke angkasa. Setelah
dipantulkan kembali sinar matahari berubah menjadi gelombang panjang yang
berupa energ panas. Namun, sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat
menembus kembali atau lolos ke luar angkasa karena lapisan gas-gas atmosfer
sudah terganggu komposisisnya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke
angkasa menjadi terpancar kembali ke permukaan Bumi, sehingga lebih dari
kondisi normal, inilah efek rumah kaca yang berlebihan. Suhu rata-rata
permukaan Bumi meningkat 0.74 ± 0.18 °C atau 1,33 ± 0.32 °F selama seratus
tahun terakhir.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Pemanasan Global
Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut
global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca
di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti
meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir
dan erosi. Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan suhu. Pemanasan global yang
berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan.
Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan
perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca
secara global.
2.2 Penyebab
Pemanasan Global
Pemanasan global dapat disebabkan oleh efek rumah kaca,
efek umpan balik, dan penggundulan hutan. Segala sumber energi yang terdapat
di Bumi berasal dari matahari. Sebagian energi tersebut berbentuk
radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi tiba
dipermukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik.
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya
gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Maraknya kasus penggundulan hutan
merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan
yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon
bertambah sebesar 20% dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis
sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
2.3 Pengertian
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph
Fourier pada 1824. Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan
suatu benda langit atau benda angkasa yang disebabkan oleh komposisi serta
keadaan atmosfernya. Beda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet
maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada di berbagai planet di
tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya.
Efek rumah kaca tentu
saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran
gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi
sebuah adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul
secara alami di lingkungan Bumi, namun bisa juga timbul akibat aktifitas
manusia.
a.
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik, yakni sinar ultraviolet, dan cahaya akan diteruskan ke
permukaan Bumi, sebagian dari sinar itu akan diserap,dan sebagian lagi akan
dipantulkan ke angkasa. Radiasi yang sampai dipermukaan Bumi akan
diserap,dan berubah menjadi kalor. Kalor ini kemudian di radiasikan kembali ke
angkasa oleh Bumi dalam bentuk inframerah dan ketika mengenai gas rumah kaca di
atmosfer maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali ke Bumi Akibatnya panas
tersebut terperangkap di permukaan Bumi, dan menjadikan Bumi panas.
b.
Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca
disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami :
- 25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
- 25%
diserap awan.
- 45%
diadsorpsi permukaan Bumi.
- 5%
dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.
Selain itu, efek rumah
kaca juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
a)
Kerusakan hutan (kebakaran hutan dan
penebangan liar)
b)
Pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa
pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan pembakaran sabana di
sektor pertanian dan peternakan.
c)
Pemakaian AC yang berlebihan.
d)
CFC yang banyak terdapat pada spray dan
parfume.
e)
Asap kendaraan bermotor.
f)
Hasil buangan industri.
2.3 Dampak Terjadinya Efek Rumah Kaca
Meningkatnya suhu permukaan Bumi akan mengakibatkan
adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di Bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya menyerap
karbondioksida (CO2) di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya
gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air
laut. Efek rumah kaca juga dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air laut
sehingga air laut mengambang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang
mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Perubahan cuaca dan lautan juga dapat mengakibatkan munculnya dampak sosial dan
politik yaitu munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas,
penyebaran penyakit melalui air. Temperature yang panas menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah
meningkatkan suhu rata-rata Bumi sampai dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan
peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan
pemanasan global antara 1.5-4.5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya
konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas
yang dipantulkan dari permukaan Bumi diserap atmosfer. Hal ini akan
mengakibatkan suhu permukaan Bumi semakin meningkat.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pemanasan global atau pemanasan Bumi adalah peningkatan
suhu rata-rata atmosfer Bumi yang penyebabnya adalah efek rumah kaca, efek
umpan balik, dan kegiatan manusia seperti penebangan hutan, penggunaan bahan
bakar minyak yang berlebihan dan penggunaan spray yang banyak mengandung gas
CFC.
Pemanasan Bumi
menimbulkan banyak akibat yang berdampak pada perubahan iklim, kenaikan
permukaan air laut, dan peningkatan suhu Bumi. Bahkan pemanasan Bumi juga
berdampak pada manusia karena menyebabkan timbulnya wabah penyakit akibat suhu
yang panas, temperatus yang tinggi dapat menyebabkan gagal panen sehingga
muncul kelaparan.
3.2
Saran
Ø Penggunaan
bahan bakar minyak yang berlebihan sebaiknya dikurangi dengan berganti ke bahan
bakar yang ramah lingkungan sperti menggunakan energi matahari ataupun energi
air. Penggunaan kendaraan bermotor harusnya juga sedikit dikurangi dengan
penggunaan angkutan umum dari pada kendaraan pribadi, atau mungkin juga bisa
menggunakan sepedah untuk mengurangi polusi udara.
Ø Penggundulan
hutan seharusnya harus mulai dikurangi dan beralih ke kegiatan menanam pohon
(reboisasi). Karena semakin banyak pohon, makan kadar karbondioksida di
atmosfer bisa berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar