"WELCOME TO MY BLOG * DZIA UNTAIAN CINTA *"

Jumat, 13 Mei 2016

BIOGRAFI IBNU JARIR AT-THABARI [224-310 H]



BIOGRAFI IBNU JARIR AT-THABARI [224-310 H]

Nama lengkap at-Tabari adalah Abu Ja’far Muhammad Ibnu Ja’far Ibnu Yazid Ibnu Kasir Ibnu Ghalib at-Tabari, lahir di Tobaristan di kota amul, kota ini merupakan salah satu propinsi di Persia dan terletak di sebelah utara gunung Alburz, selatan laut Qazwin tahun 224/225 hijriah 839/840 Masehi. At-tabari di ambil dari nama daerah tempat beliau lahir yakni Tabaristan, dan abu ja'far di ambil dari sebutan orang agung di zaman nya, beliau banyak menghabiskan waktu di bagdad irak. didalam hidupnya, beliau menghabiskan hari - hari dengan menulis dan mengajar. muridnya menyebutkan bagaimana gurunya menghabiskan hidupnya dengan menulis dan mengajar, beliau sanggup menulis 40 bahkan lebih karya ilmiah dan mengajar ilmu furu' lainnya selepas menulis.

At-Tabari pertama berangkat ke kota Rayy, Iran di daerah ini imam Thabari mempelajari hadist nabi dan Dari daerah ini pula, ia berkesempatan belajar sejarah dari Muhammad Ibnu Ahmad ibnu Hammad al-Daulabi dan beliau belajar ilmu fiqh dari ibnu muqatil. Setelah itu ia pindah ke kota Baghdad dengan maksud menemui dan belajar kepada Imam Ahmad bin Hanbal. Namun sebelum ia sampai ke kota tersebut, Imam Hanbali meninggal dunia (241 H/855 M). Lalu beliau mengalihkan perjalan ke basrah, akan tetapi sebelum ia sampai ke kota tersebut ia mampir ke kota wasit untuk mendengarkan pelajaran. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan ke kota kota Kufah untuk mendalami hadis dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya. disilah ia mempelajari qiraat dari guru nya sulaiman at tulh.

Inilah sekilas dari kehidupan mencari ilmu beliau, beliau terkenal sangat gigih dalam mencari ilmu dimana mana, di setiap perjalannya ia menemui ulama ulama yang terkenal dari bidang nya masing masing,

Ø KARYA-KARYA

Karya beliau sangat banyak tapi sampai pada generasi sekarang hanya seikit sekali, berikut penulis akan memaparkan sebagian karya - karya beliau :

1. kitab adabul manasik

2. tarikh al-uma

3. adabul qadha'

4. kitab syara' al islam

5. Kitab Ikhtilaful ulama’ ataupun Ikhtilaful Fuqoha’ atau Ikhtilafu Ulama’il Amshor fie Akhkami Syaroi’il Islam

6. kitab al basith

7. kitab tarikh rajal

8. kitab at-tabsir

9. Kitab Tahdzib Atsar wa Tafsiilust Tsabit ‘Ani Rasulullah Saw Minal Akhbar

10. jami' fil qiraat 11. Kitab Haditsul Yaman

12. Kitab Ar Rad ‘Ala Ibni ‘Abdil Hakim

13.Kitab az- Zakat

14. Kitab Al ‘Aqidah

15. Kitabul fadhail

16. Kitab Fadhail Ali Ibni Thalib

17. Kitab Mukhtashar Al Faraidz

18. Kitab Al Washaya.


karyanya yang paling masyur adalah Jami' al-Bayan Fi tafsir al-Qur'an atau yang terkenal dengan kitab tafsir tabari. kitab ini berisi fiqih,akidah yang disimpulkan dari alqur'an. ketika beliau menyusun kitab ini, beliau mengumpulkan tafsir bilma'sur ( Al,qur an dengan Al, qur an, Al,qur an dengan hadits ). Dan karena tafsir inilah beliau dijuluki Ulama al-Mufassirun.


Ø Murid-Muridnya Dan Guru-Guru beliau

Beliau banyak bersafar dan berguru dengan ahli sejarah, ahli hadits dan lai-lain. Beliau juga salah seorang yang memiliki ilmu seperti lautan, cerdas, banyak karangannya dan belum ada yang menyamainya. Banyak kota-kota yang ia singgahi, kadang kala ia tidak puas dengan hanya memasukinya sekali, ia masuk ke kota tersebut beberapa kali untuk memuaskan hasrat keilmuannya. Di antara kota-kota tersebut adalah Baghdad, di kota ini ia mengambil mazhab Syafi’iyyah dari Hasan Za’farani, kemudian Bashrah, di kota ini ia belajar hadits kepada Abu Abdullah as-Shan’ani, lalu di Kufah, di sana ia belajar ilmu puisi kepada Tsa’lab dan masih banyak lagi kota lainnya seperti Mesir, Beirut dan Damaskus. Pada akhirnya Imam Thobari sempat pulang ke tanah kelahirannya di Thobaristan pada tahun 290 H, tapi tak lama kemudian kembali ke Baghdad dan menjadikannya tempat persinggahan terakhir untuk mencurahkan seluruih aktifitas ilmiyahnya hingga beliau wafat.

Guru beliau 40 orang lebih, diantaranya: “Muhammad bin Abdul Malik in Abi Asy Syawarib, Ismail bin Musa As Suddi, Ishaq bin Abi Isroil, Muhammad bin Abi Ma’sar, Muhammad bin Au fat-Tha’i, Musa bin Sahal ar-Ramali, Muhammad bin Abdullah dan yang lainnya. (didalam tafsir beliau didapatkan, bahwa guru beliau berjumlah 62 guru). Imam al-Nawawi menambahkan sejumlah nama guru at-Thabari lainnya, terutama mereka yang juga menjadi guru al-Bukhari dan Muslim dalam bidang hadits, seperti Abd al-Malik ibn Abu al-Syawarib, Ahmad ibn Mani` al-Baghawi, al-Walid ibn Syuja`, Abu Kuraib Muhammad ibn al-`Ala’, Ya`qub ibn Ibrahim al-Dauraqi, Abu Sa`id al-Asyaj, `Amr ibn Ali, Muhmmad ibn al-Mutsanna dan Muhammad ibn Yasar.Karena kedalaman ilmu Imam ath-Thabari, maka wajar saja bila orang-orang ketika itu berlomba untuk menampung samudera ilmu yang terpancar dari beliau. 

Di antara sekian banyak ulama yang mengambil ilmu dari beliau : Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Nashr, Ahmad bin Qasim bin Ubaidillaah bin Mahdi, Sulaiman bin Ahmad bin Ayub al-Lakhmi, Muhammad bin Ahmad bin Hamdan bin Ali.Teman-teman dari Ibnu Jarir ath-Thabari, di antaranya : Ahmad bin Abdullah bin Ahmad al-Farghani,ia juga meriwayatkan karangan dari Ibnu Jarir, di antara karangan al-Faraghani adalah Sirah al-Aziz Sulthan al-Mishr dan kitab Sirah Kafur al-Ihsyidi. Ibnu Yazid Abi Bakar al-Qardhi, yang menjadi hakim di daerah Kufah, di antara karangannya adalah kiab Gharib al-Quran, kitab al-Qiraat, kitab at-Taqrib fi Kasyfi al-Gharib, dan kitab al-Mukhtashar fi al-Fiqh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tentang dzia untaian cinta