Bulan dan bumi memiliki gravitasinya masing-masing. Kedua gaya gravitasi ini ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Antara pusat bumi dan pusat bulan terjadi gaya saling tarik menarik akibat gravitasi tersebut. Gaya ini mengakibatkan bumi sedikit tertarik ke arah bulan. Inilah yang mendasari terjadinya pasang surut air laut.
Kondisi saat air laut naik disebut pasang naik. Kondisi ini terjadi dua kali, yaitu pada saat bulan purnama dan bulan baru. Di belahan bumi yang mengalami bulan purnama, jarak antara air laut dan pusat bulan lebih dekat daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi. Ini mengakibatkan air laut sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik. Sebaliknya, di belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dan pusat bulan lebih jauh daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik bumi lebih kuat daripada air laut di bagian tersebut. Ini mengakibatkan air laut juga sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik.
Peristiwa naik atau turunnya air laut dari keadaan normal (garis pantai) disebut dengan pasang atau surut. Air laut mengalami pasang surut sebanyak dua kali dalam satu hari. Peristiwa ini terjadi akibat adanya pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari.
Karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi, maka gaya gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada gravitasi matahari terhadap peristiwa pasang surut ini.
Menurut wikipedia, pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasangs.
Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Terdapat tiga tipe dasar pasang laut:
· harian (diurnal)
· tengah harian (semidiurnal)
· campuran (mixed tides).
Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal.
Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut Air Laut
Berdasarkan teori keseimbangan, penyebab pasang surut air laut adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari.
2. Berdasarkan teori dinamis, penyebab pasang surut air laut adalah kedalaman dan luar perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis) dan gesekan dasar.
3. Faktor lokal lainnya penyebab terjadinya pasang surut air laut adalah topografi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan lain sebagainya. (Wyrtki, 1961).
Tipe Pasang Surut Air Laut
Secara umum pasang surut air laut terbagi menjadi dua tipe, yaitu berdasarkan jumlah pasang surut yang terjadi dalam satu hari dan berdasarkan ketinggian permukaan air laut ketika pasang surut.
Pasang surut air laut tipe pertama terbagi menjadi tiga, yaitu pasang surut harian tunggal (diurnal tides), pasang surut harian ganda (semidiurnal tides) dan pasang surut campuran (mixed tides). Pasang surut harian tunggal merupakan jenis pasang surut dimana terjadi 1 kali pasang dan 1 kali surut dalam satu hari (24 jam). Pasang surut harian ganda merupakan jenis pasang surut dimana terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut dalam satu hari (24 jam). Sementara pasang surut campuran merupakan jenis pasang surut dimana terjadi bentuk campuran yang condong ke tipe harian tunggal dan condong ke tipe harian ganda, pola pasang tinggi (high water) dan surut rendah (low water) berbeda. Dengan kata lain, rentang atau tunggang pasang-surut air laut (tidal range) memiliki ketinggian yang bervariasi / tidak menentu.
Pasang surut air laut tipe kedua terbagi menjadi dua, yaitu pasang surut purnama (spring tides) dan pasang surut perbani (neap tides). Pasang surut purnama terjadi ketika bumi, bulan dan matahari terletak dalam satu garis lurus sehingga bulan dan matahari masing-masing memberikan kontribusi yang sama pada pembentukan pasang surut air laut di bumi. Pada spring tidesdihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan surut rendah yang sangat rendah akibat kombinasi gaya gravitasi bulan dan matahari yang sama kuat. Pasang surut purnama terjadi dua kali dalam satu bulan, yaitu pada saat bulan baru (new moon) dan bulan penuh (full moon).
Sementara itu pasang surut perbani terjadi ketika bumi dan bulan membentuk sudut 90ยบ atau tegak lurus terhadap matahari sehingga gaya gravitasi bulan dan matahari saling melemahkan satu sama lain. Oleh sebab itu, pada neap tides dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan surut rendah yang tinggi. Pasang surut perbani juga terjadi dua kali dalam satu bulan, yaitu pada minggu kedua saat bulan seperempat (first quarter) dan pada minggu keempat saat bulan tigaperempat (last quarter).
Zona Intertidal
Kawasan pesisir atau coastal merupakan salah satu sistem lingkungan yang di dalamnya terdapat suatu ekosistem. Salah satu wilayah dari pembagian ekosistem di kawasan pesisir adalah zona intertidal. Zona intertidal merupakan daerah terkecil dari semua daerah yang terdapat di samudera di dunia karena hanya berupa pinggiran yang sempit sekali yang terletak di antara high water dan low water.
Zona intertidal lebih dikenal sebagai zona pasang surut karena letaknya yang dimulai dari pasang tertinggi hingga surut terendah. Zona ini terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai yang landai. Semakin landai pantainya maka semakin luas zona intertidalnya. Sebaliknya, semakin terjal pantainya maka semakin sempit zona intertidalnya.
Zona intertidal pada suatu daerah dengan daerah yang lain memiliki perbedaan dari segi jenis substratnya, ada yang berpasir, berbatu bahkan berlumpur. Selain itu, pembagian zona intertidal juga dapat dilihat dari jenis organisme yang hidup di dalamnya.
Pengaruh Pasang Surut Air Laut Terhadap Zona Intertidal
Sebagai suatu ekosistem, zona intertidal merupakan salah satu wilayah pada kawasan pesisir yang sangat kompleks dan kaya. Akibat seringnya hempasan gelombang laut dan pasang surut menyebabkan daerah intertidal sangat kaya akan oksigen. Pengadukan yang sering terjadi menyebabkan interaksi antar atmosfer dan perairan sangat tinggi sehingga difusi gas dari permukaan ke perairan juga tinggi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Webber dan Thurman (1991) bahwa pantai berbatu di zona intertidal merupakan salah satu lingkungan yang subur dan kaya akan oksigen. Selain oksigen, daerah ini juga mendapatkan sinar matahari yang cukup, sehingga sangat cocok bagi beberapa jenis organisme untuk berkembang biak. Oleh karena itu, banyak pola interaksi antar organisme yang dapat ditemukan pada ekosistem ini.
Namun disamping itu, keberadaan pasang surut air laut juga menyebabkan faktor pembatas pada daerah ini menjadi lebih ekstrim. Faktor-faktor fisik pada keadaan ekstrim dimana organisme masih dapat menempati perairan akan menjadi pembatas atau dapat mematikan jika air sebagai isolasi dihilangkan. Faktor pembatas itu diantaranya sinar matahari, suhu dan kekeringan. Ketiga faktor tersebut saling terkait.
Jika laut surut maka zona intertidal akan berada pada udara terbuka dan terekspos sinar matahari secara langsung. Pada saat itu organisme-organisme di ekosistem zona intertidal akan berada pada kisaran suhu terbesar. Suhu yang meningkat menyebabkan terjadinya penguapan dan dapat mengakibatkan kekeringan atau kehilangan air diluar batas kemampuan. Semakin lama berada di udara terbuka maka semakin besar kemungkinan bagi organisme tersebut mengalami suhu letal.
Selain itu, semakin lama berada di udara terbuka maka semakin kecil kesempatan bagi organisme zona intertidal untuk mencari makan. Hal itu dapat mengakibatkan kekurangan energi, karena kebanyakan organisme-organisme tersebut menunggu sampai air kembali menggenang untuk dapat mencari makan.
Pengaruh pasang surut air laut yang menyebabkan kondisi zona intertidal menjadi ekstrem inilah yang memaksa organisme di dalamnya, baik flora maupun fauna, untuk melakukan penyesuaian diri dengan karakteristik lingkungan tersebut. Keberhasilan beradaptasi akan menentukan kelangsungan hidup organisme-organisme tersebut.
Pengaruh pasang surut air laut yang lain adalah karena pola pasang surut air laut yang berlangsung secara periodik, maka pasang surut cenderung membentuk irama tertentu dalam aktivitas organisme zona intertidal. Seperti irama dalam memijah dan irama beruaya yang mengikuti alur pasang surut air laut.
SALAH.
BalasHapusIya memang Matahari lebih jauh ketimbang Bulan, tapi tolong jangan abaikan pengaruh Massa terhadap Gaya Gravitasi. Coba perhatikan rumus Gaya Gravitasi berikut:
F = G x M1 x M2 / r^2
Data:
Massa Bumi = 5.97 x 10^24 kg
Massa Bulan = 7.35 x 10^22 kg
Massa Matahari = 1.99 x 10^30 kg
Jarak Bumi - Bulan = 384 400 km
Jarak Bumi - Matahari = 149 600 000 km
Coba hitung menggunakan rumus Gravitasi di atas. Maka anda akan mendapatkan bahwa Gaya Gravitasi Matahari - Bumi adalah 178.76 kali lebih besar ketimbang Bulan - Bumi. Jadi seharusnya air laut pasang ketika siang hari karena Matahari sedang berada di atas. Tetapi FAKTA nya tidak demikian kan? berarti Pasang-Surut air laut tidak terjadi karena pengaruh Gaya Gravitasi Bulan maupun Matahari.
Untuk lebih jelasnya, silahkan buka tautan berikut:
http://www.kaskus.co.id/show_post/5795926512e257f5198b456e/1/penyebab-pasang-surut-air-laut
terimakasih green..... coment anda insya allah dapat menambah ilmu bagi saya...... salam kenal.....
Hapus