"WELCOME TO MY BLOG * DZIA UNTAIAN CINTA *"

Jumat, 29 April 2016

PEMBAHASAN TENTANG MANAJEMEN GLOBAL

MANAJEMEN GLOBAL 


2.1. Konsep Dasar Manajemen

Secara sistematik manajemen mempunyai beberapa arti, tergantung dari konteks dan makudnya. Tidak ada definisi yang standar dari manajemen yang bisa diterima secara universal. Akan tetapi, meskipun kata manajemen mempunyai arti kegunaan yang beraneka ragam, tidaklah menghilangkan kebutuhan akan arti kata yang tepat dan benar. Kata manajemen yang kita pakai sehari-hari dan hidup berorganisasi adalah merupakan terjemahan baku dari management dalam bahasa Inggris. Management berasal dari kata kerja to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan dan memimpin. Para ahli dibidang ilmu manajemen telah menemukan akar katanya berasal dari bahasa latin yaitu “mano” berarti tangan, menjadi “manus” artinya bekerja berkali-kali dengan mempergunakan tangan, ditambah imbuhan “agere” yang artinya melakukan sesuatu sehingga menjadi “managiare” yang berarti melakukan ssuatu berkali-kali dengan menggunakan tangan-tangan. Dengan kata lain untuk mendapatkan sesuatu, dikerjakan dengan dan melalui kegiatan orang lain. Maksudnya dalam mengerjakan sesuatu, pimpinan dari suatu organisasi tidak hanya bekerja sendirian, akan tetapi dibantu melalui kegiatan orang lain/bawahan yang merupakan perpanjangan tangan dalam menyelesaikan pekerjaan sampai berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen bukan saja digunakan dalam bidang organisasi pemerintah, swasta, lembaga-lembaga kemasyarakatan, bahkan dalam organisasi keagamaan sekalipun, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan misinya. 


A.  Pengertian Manajemen Global

Globalisasi Manajemen adalah fakta kehidupan. Globalisasi mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai dunia di luar batas nasional dengan kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi global. Demikian J.A.F. Stoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti : tak ada luar negeri lagi. Dunia sekarang telah berubah menjadi “Desa yang besar (big village) dan tanpa batas (bordeless)”. Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi di dunia internasional. Baik yang menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya, perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara. Oleh karena itu para usahawan ataupun negarawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan professional yang handal, dan tangguh serta mandiri, agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam dunia persaingan bebas. Transformasi arus uang/modal, teknologi, tenaga ahli, barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi antar negara sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan jalur informasi digital bebas hambatan (the digital information superhighway - disk). Semua kegiatan itu hanya akan berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan system yang bernuansa internasional. Keahlian di bidang manajemen internasional merupakan onditio sine quanon dalam era globalisasi.

Manajemen internasional merupakan kinerja daripada aktivitas-aktivitas manajemen yang melewati batas-batas nasional. Dengan tandas Samuel C. Certo memberikan definisi manajemen inetrnasional adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah nasional (Interational Management is management activities that cross national borders. Fourth Edition : 571). Lebih jelas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan, bahwa studi manajemen internasional memfokuskan pada operasi perusahaan internasional di negara-negara tuan rumah (host country) dengan mempertimbangkan masalah-masalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang, barang, jasa, dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi kondisi yang melibatkan hal-hal di luar batas wilayah nasional (The study of international management focuses on the operation of internasional firms in host countries. It is concerned with the ultimate aim being to manage better in situations that involve crossing national boundaries, 1993).

Dari definisi yang diberikan oleh kedua ahli manajemen tersebut berarti untuk dapat berkiprah di dunia internasional seorang manajer harus mempunyai cakrawala global atau internasional, sekalipun ia berada pada pijakan likal. Ciri-ciri budaya nasional akan tetap menjadi bingkai pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak kan urung akan dan harus menanggung akibat dampak hubungan manajemen atau pemerintahan internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi.

Peter F. Drucker (1982) menyatakan bahwa : “Pada semua lembaga itu, manajemen merupakan alat yang aktif dan efektif, tanpa lembaga tidak akan ada manajemen, ekonomi maupun kerjasama. Tetapi alat itu tidak pernah ditentukan oleh apa yang mereka kerjakan, juga bahkan oleh bagaimana mereka mengerjakannya, alat ditentukan oleh sumbanganya. Dan manajemenlah yang memungkinkan lembaga untuk menyumbang. Manajemen adalah tugas, juga merupakan suatu disiplin.” Setiap karya manajemen adalah karya seorang manajer. Yang mengelola adalah orang, bukan kekuatan atau fakta. Pandangan, pengabdian dan integritas para manajer menentukan apakah ada manajemen ataukah yang ada hanyalah suatu salah urus/mismanagement. Persepsi kebenaran berfikir itu, telah diakui dan berlaku secara universal pada semua organisasi di dunia internasional.

Manajemen global adalah segenap aktivitas manusia dalam organisasi dengan menggunakan bantuan sumber-sumbr daya dan fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Demikian pula orng yang memegang pimpinan sering disebut manager atau pimpinan, pemimpin, Pembina, kepala, ketua, direktur, administrator/administrator, eksekutif, pengurus, pengelola, manajer, menejer. Manajer itu adalah orang yang aktif dan bertanggung jawab dalam melakukan tugas-tugas manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer berfungsi dan berperan mengatur dan mengalokasikan sumber-sumber daya tersebut seoptimal mungkin secara efektif dan efisien sehingga mencapai produktivitas dan kepuasan bagi semua orang yang bekerjasama dengannya.

Dalam hal ini Drucker (1984) berpendapat, bahwa dalam cara pelaksanaan manajemen global pada organisasi sangat dipengaruhi oleh cirri-ciri nasional, tradisional, sejarah nasional dan kadang-kadang juga ditentukan oleh hal-hal itu. Dengan demikian dalam prakteknya, patriotisme dan budaya bangsa serta lingkungan turut mempengaruhinya tak dapat diabaikan agar manajemen global dapat dipakai/diterapkan dan berjalan secara efektif.

Bagaimana budaya ini bisa mempengaruhi praktek-praktek manajemen, terutama wilayah ASEAN yang kental dengan budaya ketimurannya. Hal ini diungkapkan oleh Joseph M. Putti (1991), bahwa “The cultural roots in these countries (ASEAN) are stronges and influences various of life, including the practice of management”. Indonesia termasuk salah satu Negara ASEAN, tidak hanya cukup bangga bergabung dengan mereka, tetapi harus memacu diri bagi kemajuan dalam olah manajemen secara professional dengan tanpa mengabaikan cirri budaya kekhasan Indonesia yang positif, bahkan budaya-budaya impor harus di filter sehingga tidak berpengaruh negatif. Oleh Putti dinyatakan dengan tegas bahwa mengapa terjadi sukses di Negara-negara industri baru seperti : Hongkong, Korea, Singapore dan Taiwan sehingga menarik perhatian dunia, karena : “A single most important factor which can be identified as the main reason for their success is the style of management”. Di Negara-negara maju manajemen dihargai tinggi secara khusus dan professional. Dari budaya itu mempengaruhi gaya (style) manajemen yang membawa keberhasilan dalam pelaksanaan praktek manajemen.

Hal ini diyakini oleh Hofstede (1997), bahwa nilai budaya dan praktek manajemen harus konsisten satu sama lain, dari praktek yang berhasil disuatu budaya mungkin tidak akan dapat berjalan dengan baik ditmpat lain. Apabila Indonesia ingin diakui dan dihargai sebagai Negara yang mandiri dan berdaulat diantara bangsa-bangsa yang ada di dunia, maka Indonesia harus dapat mengembangkan falsafah-falsafah manajemen sendiri yang khas berdasarkan etika dan moral yang mengakar pada nilai-nilai budaya bangsa dngan tetap memperhatikan aspek-aspek universal manajemen yang telah berlaku di dunia internasional.

B. Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaanya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickles, McHugh and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu :

1. Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan dating dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisas bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.

2. Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa nekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

3. Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

4. Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
2.1.3. Evolusi dalam Bisnis Global

“Organisasi globalisasi harus baik atau bisa mati” telah dijelaskan dalam ekonomi sejak abad 21. Beberapa tahun yang lalu, banyak U.S korporasi multinasional yang beroperasi di Kanada atau barangkali Mexico, tetapi bukan di banyak negara-negara lain. Perusahaan Amerika beroperasi di Kanada dan Mexico, tetapi banyak sekarang mempunyai perusahaan di Hongkong, Singapura, Jepang, Perancis, Jerman dan Bagian Tenggara Asia, untuk menyebut hanya sedikit. Semakin banyak U.S korporasi global lakukan bisnis di negara-negara timur terdahulu. Vietnam, negara Amerika Serikat memulai sejak 25 tahun yang lalu. Kini dipandang sebagai suatu pasar yang berpotensi. globalisasi pasar telah menciptakan tantangan sumber daya manusia khusus yang akan memikul/ bertahan baik ke dalam abad ini.

Secara normal, perusahaan meningkatkan langsung potensi yang sedang global di suatu periode. Kebanyakan perusahaan pada awalnya menjadi global tanpa membuat cabang di negara-negara asing, dengan pengeksporan, perijinan, atau monopoli. Pengeksporan memerlukan penjualan luar negeri, yang manapun secara langsung atau secara tidak langsung, dengan menahan distributor dan agen asing. Ini merupakan suatu cara yang banyak bila bisnis kecil ingin memasuki pasar yang global.

Perijinan adalah suatu pengaturan dimana suatu organisasi mewariskan suatu perusahaan asing,berhak untuk kekayaan intelektual seperti hak paten, hak cipta, proses pabrikasi, atau nama dagang untuk suatu periode waktu spesifik. Franchising adalah suatu pilihan di mana perusahaan induk mewariskan perusahaan lain,hak untuk menentukan cara berdagang. Monopoli harus mengikuti pedoman operasional lebih keras dibanding pengiriman dibanding pemegang lisensi. Perijinan pada umumnya terbatas pada pabrikan, franchising adalah populer dengan perusahaan jasa, seperti rumah makan dan hotel.

Franchising dilakukan dengan cepat,bahkan Negeri China bermunculan suatu kelas menengah, yang dipimpin oleh suatu bertumbuh populasi yang dididik professional, sedang menyiapkan jalan bagi pengembangan monopoli.

Walaupun mengekspor, perijinan, dan franchising adalah awal baik dari pilihan, dalam rangka mengambil keuntungan yang penuh dari peluang global, perusahaan harus membuat suatu investasi jangka panjang di negara lain. Perusahaan dapat bertukar-tukar derajat tingkat mereka tentang keterlibatan global. Suatu korporasi perusahaan multinasional ( MNC) adalah suatu perusahaan yang didasarkan satu negeri ( orangtua atau negeri rumah) dan menghasilkan barang-barang atau menyediakan jasa di satu negara-negara asing (negara penyelenggara). Suatu korporasi perusahaan multinasional mengarahkan pabrikasi dan memasarkan operasi di beberapa negara-negara; operasi ini dikoordinir oleh suatu perusahaan induk, pada umumnya didasarkan negeri rumah perusahaan.

Motor umum dan arungan sudah meningkatkan di luar menjadi korporasi multinasional menjadi suatu korporasi global (GC); suatu organisasi yang mempunyai unit [perseroan/perusahaan] di sejumlah negara-negara yang terintegrasi untuk beroperasi seperti satu dunia organisasi lebar/luas. Korporasi yang global beroperasi seolah-olah keseluruhan dunia adalah satu kesatuan. Dunia global dengan komponen yang mungkin adalah dibuat dan/atau dirancang negara-negara berbeda.

Harapan adalah bahwa ketika dunia menjadi lebih serentak terbuka, globalisasi korporasi akan menjadi hal yang biasa. Beberapa tahun yang lalu procter & spekulasi masih hanya pada suatu bisnis U.S. menginvestasikan dengan berat di dalam merek makanan. sekarang ini merupakan suatu korporasi yang global dengan operasi di 140 negara-negara dan variasi kategori produk luar biasa. Para pemimpin [perseroan/perusahaan] 30 nya adalah suatu kelompok berbeda yang mewakili kultur banyak orang dan latar belakang.

Pentingnya manajemen sumber daya manusia di (dalam) lingkungan yang global digambarkan oleh fakta perusahaan internasional yang pertama HR ujian sertifikasi akan diatur di SHRM konferensi forum global di (dalam) 2004. Enam area sumber daya manusia internasional manajemen telah dikenali untuk pengujian itu. Ini adalah: strategis manajemen internasional HR, pengembangan karyawan dan efektivitas organisatoris, susunan kepegawaian global, manajemen tugas internasional, ganti-rugi global dan manfaat, dan peraturan dan hubungan dengan pegawai internasional.

2.2. Dasar Fundamental Manajemen Global

Semua negara di dunia telah menyadari akan arti pentingnya kerjasama internasional untuk mengatasi masalah-masalah nasional yang tidak dapat dipecahkan sendiri, tapi perlu bantuan negara lain yang mempunyai kemampuan lebih sehingga dapat menolongnya dari kesulitan. Jalinan hubungan kerjasama (net working) ini diwujudkan dalam bentuk organisasi antar negara-negara di dunia internasional yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation organization). Selama lebih dari empat puluh tahun, yaitu sejak didirikan hingga pada peretengahan decade sembilan puluhan, masyarakat dunia melihat PBB lebih berperan di bidang politik, sebagai upaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia, dan yang lebih penting lagi mencegah meletusnya Perang Dunia III. Terjadinya pergeseran peran PBB dari yang bersifat normative menjadi bersifat operasional dipengaruhi oleh semakin kompleksnya permasalahan internasional sebagai akibat terjadinya proses globalisasi, tidak hanya di bidang politik dan pertahanan, tetapi juga dalam bidang lain, terutama bidang ekonomi. Beberapa contoh dampak globalisasi adalah:

a) Makin banyak negara yang mengelola perekonomiannya berdasarkan mekanisme pasar.

b) Terjadinya proses deregulasi dan debirokratisasi (berkurangnya keterlibatan langsung birokrasi dalam pengelolaan perekonomian bangsa sebagai institusi pengelola perekonomian).

c) Timbulnya fungsionalisasi pengelolaan perekonomian yang spesialistik, seperti robotisasi dalam produksi penggunaan multimedia dalam kegiatan promosi komputerisasi pengolahan data, dan otomatisasi dalam kegiatan perkantoran.

d) Makin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup seiring kegiatan pembangunan.

e) Hasrat menghindari melebarnya jurang kesenjangan antara negara industry maju dan negara sedang membangun.

Point (e) mendapatkan perhatian khusus dari berbagai kalangan karena jika jurang kesenjangan terus melebar, dampak negatifnya akan dirasakan seluruh umat manusia. Oleh karena itu, tantangan utama yang harus dihadapi bersama, antara lain membuat badan-badan khusus PBB di bidang ekonomi dan perdagangan semakin berfungsi dengan efektif. Artinya, organisasi internasional tersebut dapat menghilangkan atau mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Untuk menghadapi tantangan utama tersebut diperlukan kemitraan global. 

Adanya pembentukan satu badan khusus Perserikatan Bangsa_Bangsa yang dikenal dengan Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc). Ecosoc bertujuan menciptakan kerja sama dan memecahkan masalah internasional di bidang ekonomi, social, budaya, dan kemanusiaan, serta meningkatkan pengakuan dan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi semua orang tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama. 

Selain itu banyak lagi bentukan wujud kerjasama yang lainnya diantaranya Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization (WTO) sebagai perluasan dari Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan/General Agreement on Tariff and Trade (GATT) dalam bidang bisnis ekonomi. Semua Negara yang telah menyetujui adanya organisasi tersebut dengan aturan permainanya, mereka telah terikat untuk melaksanakan dan menerima sanksi apabila terjadi penyimpangan dari aturan yang telah disepakati bersama. Demikian halnya usaha-usaha kerjasama ekonomi termasuk transaksi-transaksi yang melewati batas wilayah negara termasuk barang, jasa, teknologi, modal, sumber daya alam dan manusia, serta manajerial skills harus mengikuti aturan yang berlaku.

Beberapa contoh bentuk interaksi perusahaan antar negara, misalnya:

1. Ekspor/Impor barang dan jasa

Perusahaan yang melakukan ekspor adalah perusahaan yang menjual produk yang dihasilkannya ke negara luar, sedangkan perusahaan yang melakukan impor adalah perusahaan yang membeli produk dari negara lain. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat. 

Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia:

Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.

Produk ekspor Indonesia

1. Hasil Pertanian

Contoh: karet, kopi, kelapa sawit, cengkeh, the, lada, kina, tembakau, dan cokelat.

2. Hasil Hutan

Contoh: kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.

3. Hasil perikanan

Contoh: ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng

4. Hasil pertambangan

Contoh: timah, aluminium, batu bara, tembaga,dan emas.

5. Hasil industry

Contoh: semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.

6. Jasa 

Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke Malaysia dan negara-negara timur tengah.

Produk Impor Indonesia

Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.

Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. produk impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.

Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.

Manfaat kegiatan ekspor dan impor:

Ø Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ø Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa.

Ø Meningkatkan perekonomian rakyat.

Ø Mendorong berkembangnya kegiatan industri.

2. Persetujuan lisensi untuk memproduksi di negara-negara lain

Lisensi adalah bentuk kegiatan dari sebuah perusahaan yang memperluas jaringan operasinya secara internasional dengan jalan menjual hak penggunaan dari produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang melakukan kegiatan lisensi memberikan lisensi atau hak penggunaan produk kepada perusahaan di negara lain untuk menggunakan produk yang dihasilkannya. 

Sebagai contoh dari pemberian lisensi ini adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan pembuat perangkat lunak Microsoft yang dimiliki oleh Bill Gates. Berbagai lisensi diberikan perusahaan Microsoft kepada perusahaan rekanannya di seluruh dunia untuk penggunaan produk-produk mereka seperti Microsoft Windows, Microsoft Office, Microsoft Visual FoxPro, dan lain sebagainya.



3. Kontrak kerjasama/kemitraan manajemen dalam dan luar negeri

Saat tertentu perusahaan memutuskan untuk memperluas bisnisnya secara global, tetapi tidak ingin tanggung jawab keuangan yang besar untuk mengerjakannya, sehingga perusahaan tersebut melakukan kontrak kerja sama dengan pemilik bisnis di luar negeri, yang membayar jasa supaya diberikan hak untuk menyelenggarakan bisnis di negaranya. Dua jenis kontrak kerja sama tersebut adalah lisensi dan waralaba (frenchise).

Franchise atau waralaba adalah sekumpulan jaringan kerja perusahaan yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana franchisor memberikan seluruh bisninya kepada orang atau perusahaan lain, sebagai franchisee. Sebagai harga awal franchise terdiri dari fee dan royalty, franchisor menyediakan pelatihan, membantu pemasaran, dan periklanan, serta memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan bisnis di lokasi tertentu. Kegiatan franchise adalah cara cepat memasuki pasar luar negeri. Pihak franchisor menerima fee (imbalan) dan royalty yang diberikan franchisee, maka usaha franchise bisa menjadi strategi yang bagus saat penjualan perusahaan dalam negeri melemah. Walaupun demikian, franchisor menghadapi kehilangan kendali saat mereka menjual bisnisnya ke franchisee yang jaraknya ribuan mil jauhnya.



4. Kerjasama patungan (Joint Venture)

Perusahaan multinasional yang melakukan Joint Venture adalah perusahaan yang melakukan kerja sama strategis atau strategic alliance dengan perusahaan lain di negara lain dalam menjalankan suatu bisnis di negaranya ataupun di negara dimana perusahaan rekanannya beroperasi. Kegiatan bisnis dapat berupa kegiatan produksi, jasa, hingga distribusi dari sebuah produk. Perusahaan otomotif Malaysia, Proton, adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional yang melakukan joint ventures di antaranya dengan perusahaan Mitsubishi, Jepang dalam memproduksi salah satu kendaraanya. Kerja sama berbentuk Joint Venture ini, selain dapat dijadikan proses transfer teknologi dari suatu negara ke Negara lainnya, juga dilakukan untuk saling melindungi hak-hak akan produk yang dimiliki oleh keduanya, selain juga untuk melakukan aliansi strategis dalam hal perluasan pasar.



5. Membuat cabang usaha di negara lain

Cara lain yang lebih agresif dan menantang untuk memasuki pasar luar negeri adalah dengan mendirikan kantor cabang pemasaran luar negeri. Kantor cabang luar negeri adalah suatu perusahaan pemasaran diluar negeri yang dimiliki oleh perusahaan induk. Para karyawan kantor cabang dapat direkrut dari penduduk asal perusahaan dan penduduk negara setempat. Mereka dipekerjakan untuk memasarkan produk yang diproduksi dinegara asal.

Semua itu dilakukan dalam rangka untuk memperoleh:

- Sumber daya yang lebih murah dan berkualitas

- Meningkatkan pangsa pasar

- Meningkatkan tingkat investasi

- Quota impor atau ekspor dan tariff yang lebih murah

- Hubungan kerjasama internasional atau regional.

Kegiatan bisnis internasional itu umumnya didominasi oleh Perusahaan Multi Nasional (Multi National Corporation). Sekalipun demikian ada juga perusahaan menengah, kecil dan koperasi yang melakukan usaha ke luar negeri secara kemitraan yang saling menguntungkan. Cara yang dilakukan melalui hubungan kerjasama strategis global (Global Strategic Partnership) adalah merupakan suatu hubungan kerjasama yang dibentuk oleh organisasi/perusahaan dengan satu atau lebih negara luar secara umum bertujuan untuk mengusahakan peluang-peluang yang ada di negara lain agar dapat dikelola dengan baik dalam memproduksi barang ataupun jasa yang sama-sama mereka butuhkan. 

Menurut Perlemutter dan Heenan, sehubungan dengan kerjasama strategis global hanya akan berhasil apabila terdapat 6 kondisi yang dapat diciptakan atas dasar persetujuan kedua belah pihak, sebagai berikut:

1. Tiap partner harus merasa yakin memiliki pasangan yang mempunyai sesuatu yang dibutuhkan

2. Tiap partner harus memilih-milih dahulu sebelum mereka melakukan bisnis bukan sesudahnya.

3. Mereka harus saling membagi dan memiliki perilaku dan pandangan yang sama atas fungsi pengawasan bagi usaha baru mereka.

4. Jenis operasi, budaya perusahaan dan nilai moral dimiliki perusahaan.

5. Joint venture harus memiliki kesempatan untuk membuang/menghindari apapun bentuk organisasi yang tidak cocok.

6. Mereka harus mempunyai beberapa pembuat keputusan akhir dan yang memikirkan beberapa cara dalam patokan pebuatan keputusan.

Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki kawasan internasional, mereka harus mempertimbangkan masalah ekonomi, politik, teknologi, social budaya yang membentuk lingkungan bisnis di negara tempat perusahaan multinasional mereka berada. Pada saat itu pula, eksistensi manajemen internasional berperan dalam penanganannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tentang dzia untaian cinta